Kamis, 25 Februari 2016

“PELAYANAN LIMA JAWATAN” (MEMPERLENGKAPI & MEMOBILISASI UMAT TUHAN)



PELAYANAN LIMA JAWATAN

(MEMPERLENGKAPI & MEMOBILISASI UMAT TUHAN)


Efesus 4:11-16,” Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”
Ini merupakan saat pemulihan dan kita semua berhadapan dengan perubahan-perubahan yang sangat cepat dan signifikan. Tuhan menghendaki gerejaNya pulih dan bangkit kembali sesuai “blueprint” gereja yang dilandasi oleh Tuhan Yesus. Gereja yang berwibawa hingga alam maut (hades) tak berdaya  menghadapinya. Gereja yang bertelinga tajam secara profetik (kenabian) dan bertindak secara apostolik (kerasulan). Dalam Efesus 2:19-20, “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
Saat ini tengah terjadi perubahan besar-besaran pada gereja secara global di mana gereja ditantang untuk masuk dimensi baru dalam pemahaman penilaian, iman dan kemitraan dengan Tuhan yang mengakibatkan matangnya tujuan Tuhan di muka bumi ini.

Yohanes 12:24-26, ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Tuhan bukan saja tengah mengadakan perubahan paradigma, perubahan struktur atau perubahan pola hidup tapi juga kematian bagi diri sendiri dan hidup hanya untuk Tuhan. Banyak orang menyatakan bahwa gereja masa depan adalah gereja dengan DNA jemaat mula-mula yang sederhana, bersemangat dan radikal.

Tuhan telah memulihkan pelayanan apostolik (kerasulan) dan profetik (kenabian) dalam dua dekade terakhir ini. Dalam Efesus 2:19-21 di atas, kita dapat melihat bagaimana pelayanan rasul dan nabi merupakan dasar di mana orang kudus dibangun menjadi sebuah bangunan rohani yaitu tempat kediaman Tuhan. Sudah seharusnya kita kembali menguji ulang bagaimana “bangunan rohani” yang kita dirikan selama ini, sesuai blueprint Tuhan atau kita?

Nubuatan akhir zaman merupakan topik yang digemari jemaat Tuhan, bagi para rohaniwan nubuatan yang menyatakan bahwa akan terjadi tuaian besar membuat kami bersemangat. Tetapi mengapa gereja belum juga siap?

Selama ini kita melihat bagaimana “para raksasa rohani” mengadakan seminar dan acara KKR (kebaktian Kebangunan Rohani), rata-rata “para raksasa rohani” ini merupakan mereka yang memiliki salah satu jawatan dari pelayanan lima jawatan yang ada dalam Efesus 4:11-16. Selama ini pelayanan lima jawatan mulai muncul dan berkembang tetapi yang menjadi permasalahan mereka belum “memperlengkapi orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.” (Efesus 4:12) Pelayanan lima jawatan memang telah dipulihkan tetapi mereka yang melayani dengan karunia rasul, nabi, penginjil, gembala dan pengajar. Padahal jelas dalam Alkitab dikatakan bahwa tugas melayani adalah bagiam orang-orang kudus. Tugas pelayanan lima jawatan adalah memberdayakan dengan mengimpartasi, memperlengkapi dan memberi arah agar tiap orang kudus berfungsi.

Jadi jelas sekali Alkitab menyatakan bahwa pergerakan Tuhan yang terakhir adalah pergerakan semua orang kudus. Haleluya!!!! Itu berarti saudara dan saya atau semua orang percaya terlibat aktif dalam melakukan tugas pelayanan. INGAT, pelayanan yang saya maksud bukan sebatas pelayanan usher (penerima tamu), kolektan, singer dan “pelayanan” yang sejenis itu (tanpa bermaksud mengecilkan pelayanan gerejawi tsb). Tuhan menginginkan setiap anak Tuhan mengetahui “tujuan hidup”nya di dalam Tuhan, setiap kita tercipta unik dan memiliki tugas yang berbeda-beda. Tuhan mencintai keragaman jadi kita tidak boleh membuat penyeragaman dalam pelayanan.
Sebagaimana ada tertulis dalam 1 Korintus 12:7-31, “Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.

Tujuan Allah memberikan karunia lima jawatan fungsional sesuai Efesus 4:11-16 adalah memperlengkapi orang kudus supaya :
-          Terlibat dalam tugas pelayanan (multiplikasi)
-          Terlibat dalam membangun tubuh Kristus
-          Mencapai kesatuan iman
-          Mencapai taraf kedewasaan penuh atau kesempurnaan
-          Tidak diombang-ambing oleh rupa-rupa pengajaran.
-          Berpegang pada kebenaran bertumbuh dalam kasih
-          Rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya.

 Melihat paradigma ini kita seharusnya mempertimbangkan kembali pemahaman mengenai pelayanan lima jawatan. Kita sering berpikir bahwa pelayanan lima jawatan bertugas untuk melakukan pekerjaan pelayanan, padahal mereka merupakan struktur pelengkap yang memperlengkapi dan memberdayakan orang kudus hingga orang kudus-lah yang bergerak dan melakukan pekerjaan Tuhan.

PELAYANAN LIMA JAWATAN & MANFAAT KARUNIA ROHANI

Efesus 4:11, “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar.”
JAWATAN RASUL

“Ialah yang memberikan baik rasul-rasul” (Efesus 4:11)

“Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul” (1 Korintus 12:28)

“Adakah mereka semua rasul” (1 Korintus 12:28)

Pelayanan kerasulan merupakan jenis fungsi yang sering disalahmengerti. Ada banyak pengajaran yang menyatakan bahwa pelayanan kerasulan telah usai setelah Rasul Yohanes meninggal di Efesus dan kanonisasi Alkitab telah selesai. Tidak ada lagi pelayanan kerasulan saat ini, itulah tanggapan beberapa golongan di dalam kekristenan.

Saya mempercayai bahwa jawatan kerasulan tetap diperlukan saat ini sebab firman Tuhan menyatakan,” Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul...... untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.” (Efesus 4:11-13) Kita harus menyadari sebab sampai kini orang-orang kudus belum sadar bahwa “semua” harus terlibat pelayanan membangun tubuh Kristus, gereja bersatu dalam iman kepada Kristus dan mencapai kedewasaan di dalam Kristus.

Rasul atau dalam bahasa aslinya Yunani, Apostolos, muncul 80 kali dalam kitab Perjanjian Baru. Kata ini berasal dari kata kerja apostello yang berarti “mengutus”, kata ini juga lazim berarti “armada” atau “laksamana”. Tuhan Yesus merupakan Rasul Besar kita (Ibrani 3:1), kata ini juga dikenakan pada utusan Allah untuk berfirman pada Israel (Lukas 11:49), dan pada utusan gereja (2 Korintus 8:23, Filipi 2:25). Dengan demikian apostolos mungkin bermakna “petugas” yang diutus oleh Kristus.

Menurut Kevin J Conner,”Rasul berarti seorang yang diutus, seorang duta besar, seorang delegasi, seorang yang diutus dan diberi kuasa oleh yang ia representasikan dengan menyatakan kehendak dan tujuan sang pemberi kuasa. 
Rasul bukanlah orang yang semata:
·        Merintis banyak jemaat
·        Menulis banyak buku
·        Senior dalam pelayanan
·        Pemimpin tim pelayanan
·        Travel dan punya pelayanan Internasional
·        Terkemuka dan popular
Ternyata bahwa nilai-nilai yang menjadi standard dalam gereja masa kini tidaklah secara akurat Alkitabiah

Rasul adalah
·        Seorang yang dipanggil oleh kehendak Allah. 1 Korintus 1:1, Galatia 1:1
·        Seorang yang ditetapkan oleh perintah Allah. 1 Timotius 1:1
·        Bergerak dalam Anugerah Kerasulan. Efesus 3:2,8
Hal yang terpenting dari pelayanan Kerasulan adalah Anugrah Kerasulan yang mereka bawa dalam gereja Tuhan. Sehingga mereka dapat membawa dimensi kerasulan bagi hidup orang kudus
Kasih Karunia: Sumber-sumber ilahi atau Karakteristik Ilahi yang Tuhan mau impartasikan bagi gerejaNya.

KARAKTERISTIK PELAYANAN PARA RASUL
  1. Meletakkan dasar gereja.
Pelayanan ini melibatkan dua hal:
    • Menghancurkan dasar yang lama
    • Membangun dasar Kerajaan Allah yang baru
    • Menetapkan Struktur kepemimpinan rohani dalam gereja yang dirintis.
    • Pelayanan ini sangat konfrontatif yang mengubah paradigma. Kisah Para Rasul 19:1-11
    • Ahli bangunan yang cakap meletakkan dasar.  1 Korintus 3:10

  1. Roh Pioner yang sangat tajam dalam pengembangan dan perluasan Kerajaan Bapa. Roma 15:20
  2. Menyingkapkan pada Gereja Kekayaan Kristus yang tak terduga yang menuntun pada dimensi baru dalam Kristus. Efesus 3:2,8
  3. Selalu melihat gambar besar dari sebuah pergerakan ataupun selalu berpikir jaringan & Kemitraan. Kisah Para Rasul 20

ANUGERAH KERASULAN
1 Korintus 15:9-11
Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.
 Paulus berkata bahwa fungsi kerasulannya sangat ditentukan kasihkarunia yang bekerja di dalam dirinya dan melalui dirinya.
Dimensi inilah yang di bawa oleh para rasul yang kemudian diimpartasikan kepada orang kudus, supaya orang kudus menerima anugerah kerasulan itu agar dapat berfungsi seperti para rasul berfungsi dalam keseharian mereka.

PROSES PENETAPAN PARA RASUL
Matius 10:1-5
  • Dipanggil (menjadi murid)
  • Diperlengkapi (diberi kuasa)
  • Diutus
PROSES BANGKITNYA KERASULAN DI LUAR YERUSALEM – KPR 13:1-3
Observasi dari Kis 13:1-4
  • Pelayanan Tubuh                      :  berdasarkan jemaat,  Kis 13:1
  • Karunia Rohani                         :  Nabi-nabi & pengajar ay.1
  • Disiplin Rohani                       :  Penyembahan, ibadah dan berpuasa. Ay.2
  • Dinamika Rohani                      :  Mendengar suara Tuhan; karunia bekerja, ay. 2
  • Disiplin Rohani                          :  Berdoa dan puasa lebih lagi, ay.3
·        Pelayanan Tubuh                      :  Kesatuan mengkhususkan (dan menemukan) dengan penumpangan tangan, ay 3
·        Berdasarkan jemaat                  :  Tapi bukan terikat pada gereja lokal(dilepaskan) ay.3
  • Otoritas Rohani                        :  Di utus oleh Roh Kudus, ay. 4
Paulus dan Barnabas tadinya tidak dikenal sebagai Rasul tapi setelah melewati proses penetapan dan pengkhususan  dan pengutusan maka pada KPR 13:43 untuk pertama kalinya mereka disebut sebagai rasul

APA YANG DIBAWA OLEH PARA RASUL
  • Kuasa untuk membangun struktur rohani dalam kehidupan manusia.
  • Ketepatan dalam pewahyuan Ilahi supaya orang kudus dapat mengerti tujuan-tujuan Tuhan.
  • Kekuatan pembapaan
  • Kenyataan dari pemerintahan Tuhan dalam GerejaNya
  • Kuasa terobosan perintisan jemaat dalam   GerejaNya.
  • Tingkat yang lebih tinggi dalam pertempuran rohani
  • Tingkat yang lebih tinggi dalam kuasa dan karakter Yesus Kristus
  • Tingkat kepekaan yang lebih tinggi dalam alam rohani.

KEMITRAAN DALAM KERASULAN
  • Para rasul dan penatua selalu membahas konflik gereja. KPR 15
  • Rasul dengan rasul mereka merebut kota. KPR 13-14
  • Rasul dan nabi menggoncangkan bangsa-bangsa, shakes the foundation and set the captives free. KPR 16



JAWATAN NABI

Pelayanan kenabian merupakan sebuah pelayanan untuk membangun dan merobohkan apa yang tidak dibangun Allah sendiri. Dalam Yeremia 1:10 firman Tuhan menyatakan, ”Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.”
Gereja sudah seharusnya dibangun menurut pola Allah sendiri dan bukan pola kita. Gereja harus memiliki keintiman seperti Nuh, menantikan instruksi Tuhan dan melakukannya tepat seperti yang diterima dari Nya (Kejadian 6:9,22).

Sebagaimana telah kita baca bahwa gereja dibangun atas dasar rasul dan nabi (Efesus 4:11). Seorang yang memiliki jawatan nabi membangun hidup atas logos (Firman Tuhan tertulis = Alkitab) dan rhema (firman Tuhan/ pewahyuan Tuhan yang “selaras dengan Alkitab”). Ia akan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan seperti Abraham, Musa, Nuh , Henokh dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya.

Nabi bersama-sama penatua membangun rumah Allah. Ezra5:1-2,” Tetapi nabi Hagai dan Zakharia bin Ido, kedua nabi itu, bernubuat terhadap orang-orang Yahudi yang tinggal di Yehuda dan di Yerusalem dalam nama Allah Israel, yang menyertai mereka. Pada waktu itu mulailah Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak membangun rumah Allah yang ada di Yerusalem. Mereka didampingi dan dibantu oleh nabi-nabi Allah.” Begitu pula di dalam 2 Tawarikh 15:8, “Ketika Asa mendengar perkataan nubuat yang diucapkan oleh nabi Azarya bin Oded itu, ia menguatkan hatinya dan menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari seluruh tanah Yehuda dan Benyamin dan dari kota-kota yang direbutnya di pegunungan Efraim. Ia membaharui mezbah TUHAN yang ada di depan balai Bait Suci TUHAN.”

Nabi bernubuat di bawah inspirasi Roh Kudus pada jemaat dan penatua bangsa. Hasilnya jemaat dikuatkan kembali untuk membangun Rumah Allah, para pemimpin memahami prioritas ilahi. Sebagaimana ada tertulis di dalam Hagai 2:2-10,” Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada selebihnya dari bangsa itu, demikian: Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya? Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut! Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.”
Pemimpin dibawa kembali pada visi Allah dan bukan ambisi atau agenda pribadi.

Nabi bertugas memperlengkapi seluruh orang kudus (Efesus 4:11-16). Membawa kembali gereja kepada puncak potensinya di dalam Tuhan. Hingga gereja dimobilisasi dan setiap orang kudus turut mengambil bagian bagi perkembangan tubuh Kristus. Nabi juga membawa aturan dan pemerintahan ilahi dalam gereja, sehingga gereja hidup dalam kepenuhan Allah. Gereja hidup dalam kebenaran dan kekudusan sehingga orang di luar Kristus dapat melihat kemuliaanNya melalui kehidupan gereja. Gereja yang menyatakan keberadaan dan realitas Allah pada dunia. Nabi akan membantu jemaat menemukan posisinya di dalam tubuh Kristus.

Bila pemimpin gereja melatih seluruh jemaat untuk mengalir dalam aliran kenabian atau profetik maka hasilnya gereja akan bergerak dalam kairos atau waktu Tuhan (1 Tawarikh 12:32), gereja akan memahami rencana Allah secara global, makin dewasa dan menemukan potensinya di dalam Tuhan. Gereja saat ini harus diperlengkapi oleh pelayanan kenabian agar gereja berjalan dalam kuasa dan otoritas di dalam dunia roh hingga dapat bergerak dalam kedaulatan Allah. Gereja seharusnya menjadi “firman” yang hidup dan diurapi dalam daging (Yohanes 1:14, 14:8-10).

PERBEDAAN FUNGSI NABI PERJANJIAN LAMA DAN BARU

Nabi Perjanjian Lama

    1. Allah hanya berkomunikasi melalui nabi atau orang khusus.
    2. Allah berkomunikasi secara eksternal baik melalui mimpi, penglihatan maupun suara audibel.
    3. Allah mewahyukan pikiran dan rencanaNya hany melalui nabi atau orang tertentu (Amos 3:7)
    4. Memberi bimbingan dalam kehendak Allah.
    5. Mengucapkan langsung atau menuliskan perkataan Alkitab dan tidak pernah keliru.

Nabi Perjanjian Baru

  1. Allah berkomunikasi melalui Anak dan RohNya (Ibrani 1:2)
  2. Allah memimpin kita dari “dalam” atau internal yaitu RohNya (Roma 8:14)
  3. Allah mewahyukan rahasia, pikiran dan rencanaNya pada setiap orang percaya yang mau mendengar dan taat (1 Korintus 2:9-14)
  4. Nabi tidak mengontrol atau membimbing seseorang dalam kehendak Allah, tetapi hanya meneguhkan.
  5. Tidak ada nabi dalam Perjanjian Baru yang menerima wahyu baru untuk menambah isi kanon Alkitab.



JAWATAN PENGINJIL
 Definisi Istilah
  • Euaggelizo : Kata ini berarti “berkhotbah, menyatakan atau mengumandangkan kabar baik”.
Kata ini memberitahukan kepada kita tentang pelayanan penginjilan.
  • Euaggelion : Kata ini berarti “Injil atau Kabar Baik”. Kata ini memberitahukan kepada kita tentang berita dari penginjil.
  • Euaggelistes : Kata ini berarti “seorang pengkhotbah atau utusan kabar baik”. Kata ini menunjuk pada orang yang menyampaikan Injil.

 Penginjil bukanlah:
  • Orang yang banyak berkhotbah
  • Orang yang banyak bersaksi
  • Yang melakukan mujizat-mujizat
  • Memenangkan banyak jiwa
  • Melayani berkeliling dari kota ke kota
  • Memimpin kebaktian-kebaktian yang besar (KKR?)

Seorang Penginjil adalah:
  • Seorang yang menerima kasih karunia Penginjilan untuk diimpartasikan bagi orang percaya.
  • Memiliki beban yang secara tetap tertuju pada orang berdosa.
  • Belaskasihan yang besar terhadap orang berdosa dan yang jauh dari Tuhan
  • Pemberitaan Injil yang sederhana tapi diikuti oleh tanda-tanda heran dan mujizat

Yang Terpenting
Memberdayakan orang percaya dengan kasih karunia yang Tuhan berikan supaya orang percaya melakukan tugas penginjilan supaya Injil kerajaan Tuhan menerobos kesemua lini kehidupan.
Dengan demikian pandangan tentang every believer evangelism menjadi kenyataan

ORIENTASI
  • Orientasi ke dalam
Memperlengkapi orang percaya
  • Orientasi ke luar
Melakukan tugas penginjilan dalam penjangkauan orang berdosa di tempat di mana mereka berada.

JAWATAN GEMBALA
 Membapai, memperlengkapi dan melatih umat untuk menggembalakan kota mereka
Gembala yang akan di bahas di sini adalah gembala dalam konteks lima jawatan dan bukan dalam konteks seperti yang kita mengerti sekarang.
Gembala : POIMEN
Gembala bukanlah:
·        Seorang yang berkhotbah tiap hari minggu
·        Seorang yang memegang posisi tertinggi dalam jemaat.
·        Seorang yang cakap dalam administrasi gereja
·        Seorang yang gemar mengunjungi dan mendoakan orang
·        Seorang yang memimpin proyek pembangunan gedung gereja.

GEMBALA adalah
·        Seorang yang menerima kasih karunia Tuhan untuk memperlengkapi orang-orang kudus.
·        Sebagai Bapak yang memperlengkapi dengan kekuatan hubungan.
·        Sebagai pelayanan yang melayani dengan kasih dan perhatian

Istilah gembala pada masa kini sering hanya menunjuk pada kepemimpinan puncak pada sebuah organisasi gereja lokal yang berlaku seperti seorang manajer dan bukan sebagai bapak dengan fungsi sebagai seorang “equipper” atau “yang melengkapi orang percaya supaya orang percaya berfungsi dalam pelayanan penggembalaan”.
Pelayanan penggembalaan mencakup dua tanggung jawab penting yaitu :
1        Fungsi
Gembala bertanggungjawab mengenali  fungsi dan karunia orang percaya  kemudian melepaskan mereka dalam pelayanan dalam rangka menggenapi prinsip “keimamatan orang percaya”.

2.  Pertumbuhan
Gembala juga bertanggung jawab baik atas pertumbuhan individu maupun pertumbuhan korporat orang percaya dalam intern komunitas.
Pertumbuhan itu sendiri paling tidak dicapai melalui tugas penggembalaan  “bosko” atau “memberi makan” dan “poimaino” atau “merawat”.

Hal-hal yang penting untuk diperhatikan  dalam menggembalakan komunitas kepada pertumbuhan adalah:
  • pemberdayaan kepemimpinan dan orang percaya dengan disentuh oleh pelayanan 5 jawatan.
  • mengenali karunia setiap orang percaya kemudian melepaskannya dalam pekerjaan pelayanan (the work of ministry) sesuai panggilan dan karunianya.
  • mengupayakan dan menjaga dinamika rohani supaya komunitas memiliki atmosfir kerohanian yang haus, penuh antusias dan inspirational.
  • membangun dan menjaga nilai-nilai bersama yang menguatkan hubungan-hubungan, misal : nilai-nilai kasih persaudaraan dan kehambaan yang merupakan 2 pilar nilai utama dalam hubungan-hubungan diantara orang percaya.
  • memobilisasi orang percaya bagi visi dan tugas-tugas misi
Dalam gereja Perjanjian Baru pelaksana fungsi penggembalaan dalam komunitas adalah penatua KPR.14:21-23; 20:17,28; 1Pet.5:1-4
Sedangkan jabatan gembala adalah struktur pendukung yang memperlengkapi orang-orang kudus. Efesus 4:11
 Profil gembala
·        Seseorang yang mencintai dan menciptakan atmosfir kekeluargaan. Bagi dia persekutuan adalah hal yang sangat penting. Itulah yang menyebabkan dia sangat tertarik kepada keadaan rohani domba-domba.
·        Gembala cenderung tertarik untuk setiap detail keadaan dombanya sehingga cenderung kehilangan gambaran besarnya.
·        Gembala berfokus pada hubungannya dengan Allah dan memenangkan hubungan-hubungan dengan sesama serta menolong yang lain untuk berfungsi dalam hubungan-hubungan tersebut.
·        Biasanya dia suka mengkonseling orang-orang, mendengarkan dengan baik, berempati kepada orang-orang yang terluka serta bersama orang-orang ketika mereka ada dalam masalah.
·        Hati seorang gembala adalah menolong orang lain.


JAWATAN PENGAJAR (GURU)

DEFINISI
Arti dari pada kata ‘Guru’ = ‘didasko’ = Master, instructor.
Kata Yunani utama yang digunakan berhubungan dengan pelayanan mengajar adalah didasko. Akar kata ini berarti “mengajar” atau “memberi petunjuk”. Ini adalah proses menjelaskan atau menerangkan sesuatu. Melalui proses ini, pengetahuan atau pengajaran diberikan dan ditanamkan kepada orang lain.

GURU BUKANLAH:
·        SEORANG DENGAN PENGETAHUAN YANG TINGGI DAN BANYAK
·        SEORANG DENGAN TITEL YANG BANYAK
·        SEORANG DENGAN PENGALAMAN MENGAJAR
·        SEORANG YANG FASIH LIDAH

SEORANG GURU ADALAH
·        MEMPEROLEH ANUGERAH UNTUK MENGAJAR
·        MEMPEROLEH KUNCI PENGETAHUAN
·        MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MENJELASKAN FIRMAN SEHINGGA DIMENGERTI
·        MEMILIKI OTORITAS DALAM MENGAJAR

OBJEKTIF DARI  JAWATAN GURU :
MEMPERLENGKAPI ORANG PERCAYA DENGAN DETAIL KEBENARAN YANG AKAN MEMBUAT ORANG KUDUS MELIHAT KEBENARAN TERSEBUT SEBAGAI SUATU LANGKAH PRAKTIS YANG DAPAT DIAPLIKASIKAN
 APAKAH YANG MEREKA AJARKAN?
·        PRINSIP
·        NILAI-NILAI
·        IMPLENTASI
·        LANGKAH PRAKTIS

KEHIDUPAN SEORANG PENGAJAR
·        Seorang pengajar haruslah tidak pernah berhenti belajar (Roma 2:21).
Kehidupan pengajar adalah seorang yang belajar dan mempersiapkan diri secara terus menerus. Ada pelajaran-pelajaran harian yang harus dipelajari dalam sekolah Roh Kudus (1 Korintus 2:13).
·        Seorang pengajar harus memahami Firman Allah (Markus 12:24).
Firman Allah adalah dasar pelayanannya. Ia tidak dapat mengajar apa yang tidak diketahuinya – atau belum diterapkan dalam hidupnya.
·        Ia harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit (Matius 22:16-46).
·        Ia harus mampu menerapkan kebenaran Alkitab dalam situasi kehidupan (Markus 9:14-29).
·        Ia harus mampu memantapkan dan meneguhkan orang yang baru percaya dalam Firman Allah (Ibrani 5:12).
·        Seorang pengajar harus mampu mengajar melalui teladan (Yohanes 13:13-14).
Jika seorang pengajar tidak melakukan apa yang ia ajarkan, ia tidak lebih baik dari orang-orang Farisi (Matius 23:1-3). Yesus selalu melakukan apa yang Dia khotbahkan – Dia melakukan apa yang  Dia ajarkan kepada orang lain (Kisah 1:1). Berita terbesar yang kita berikan bersumber dari siapa diri kita – bukan apa yang kita katakan!
·        Seorang pengajar harus mengajar dengan jelas dan tepat (2 Timotius 2:15).
Seorang guru harus dengan jelas menyampaikan arti dan maksud sesungguhnya dari Firman Allah. Karunia ini mengandung tanggung jawab untuk mengajar orang lain dengan tepat.
·        Seorang pengajar berusaha untuk membawa orang lain pada tingkat pengertiannya (Matius 10:24-25).
Paulus mengajarkan semua kebenaran Allah yang ia ketahui kepada mereka yang memikul tanggung jawab. Ia tidak menahan sedikitpun, semua itu untuk kebaikan mereka (Kisah 20:20,27).
·        Upah terbesar seorang pengajar adalah melihat hidup manusia diubahkan oleh Firman Allah (Ulangan 4:5,14 ; 31:12-13).
Firman Allah mengerjakan mujizat besar saat diajarkan, diterima dan ditaati.
·        Seorang pengajar harus didukung oleh mereka yang ia layani (Galatia 6:6).
Seorang pengajar harus bisa bekerja full-time pada pelayanannya. Ini memerlukan doa, studi, persiapan dan pengajaran Firman Allah. Pengajaran adalah pekerjaan berat. Dan seorang pekerja layak mendapatkan upahnya. Jika seorang pengajar tidak didukung oleh umat Allah, seluruh gereja akan menderita sekali.


JAWATAN
PEKERJAAN PELAYANAN
KARAKTERISTIK PEKERJAAN PELAYANAN
KATA KUNCI
RASUL
KERASULAN
Membangun jemaat2 baru
Membangun network.
Membangun dan menetapkan penatua/pemimpin.
Mengidentifikasikan masalah dalam jemaat dan memberi prinsip jalan keluarnya.
SENT
BUILD
DEFINE &
DIRECTION

NABI
KENABIAN
Membangun pondasi dalam visi & arah
Mengoreksi (templak dosa).
Membangun peperangan rohani (doa, syafaat, penyembahan).
Menubuatkan
VISION (DIRECTION)
WARFARE
RELATION

PREDICTION

PENGINJIL
PENGINJILAN
Merintis daerah baru (penetrasi).
Memenangkan jiwa2 baru.
GO &
WIN

GEMBALA
PENGGEMBALAAN
Memberi makan & pertumbuhan rohani.
Menolong pengenalan fungsi.
Menempatkan & mengembangkan orang2.
GROWTH &
FUNCTION
HUMAN RESOURCES
DEVELOPMENT

PENGAJAR
PENGAJARAN
Memberi kedalaman pengenalan & pengetahuan tentang kebenaran.
Teliti menjaga pengajaran (doktrin).
KNOWLEDGE &
STABLE IN DOCTRINE



MANFAATKAN KARUNIA ROHANI ANDA


1 Korintus 12:7-11, “Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.”
Ketika pertama saya bertobat dan lalu bergabung dengan sebuah institusi gereja maka pelayanan pertama yang ditawarkan pada saya adalah membantu kebersihan gereja sebagai koster. Dengan alasan tentunya setia pada perkara kecil maka Tuhan akan berikan perkara yang jauh lebih besar. Tanpa bermaksud mengecilkan pelayanan sebagai bagian “cleaning service” gedung ibadah (Selama empat tahun meski pun pada saat itu saya sudah menduduki jabatan sebagai ketua pemuda, saya tetap membantu kebersihan gereja). Kemudian saya diajak bergabung di tim pujian penyembahan sebagai singer (penyanyi latar) dan penjaga OHP (overhead projector). Ketika saya setia lalu ditawarkan menjadi usher (penerima tamu), kolektan, pengurus gereja, panitia Natal/Paskah, guru sekolah minggu dstnya, sampai akhirnya menjadi koordinator ibadah rumahtangga, doa malam, pemuridan dan gembala kaum muda.

Di banyak gereja praktek pelayanan kaum awam ini masih terus berlangsung sampai sekarang. Hal ini tidak ada yang salah hanya saja gereja masa kini tidak mengarahkan umat Tuhan untuk menemukan tujuan hidup dan karuniaNya yang telah ada di dalam diri tiap pribadi ciptaan Tuhan. Ini merupakan hal yang paling sering diabaikan!

Merupakan hal yang mengherankan ketika saya menemukan seorang yang kuat dalam hal pengajaran namun di gereja hanya menjadi seorang staf yang mengurusi pendaftaran baptisan air. Banyak orang pada akhirnya tidak dapat mengoptimalkan karunia Tuhan dalam dirinya karena gereja tidak memperlengkapi mereka. Terkadang gembala sidang hanya mengikuti pola yang sudah ada dalam tradisi gereja dan memegangnya erat-erat.

Jadi saat ini ada banyak orang yang mencurahkan hidupnya melakukan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan karunia mereka. Lebih parah lagi banyak yang berupaya menghabiskan sisa hidupnya bukan untuk melakukan tujuan Allah malah coba mengubahnya. Mereka mengubah susunan alamiah dan keunikan yang Tuhan telah berikan bagi mereka. Akibatnya hidup ini mereka jalani tanpa kasih karunia dan amat melelahkan.

Kita perlu mengenali tiap karunia dan kekuatan bawaan yang ada sejak lahir, lalu dengan segenap daya upaya membangunnya. Roma 11:29 menyatakan bahwa Allah tidak menyesali karunia dan panggilanNya atas kita. Hal yang menarik adalah kata “menyesali” yang berarti “tidak dapat dibatalkan atau ditarik kembali”. Itu berarti karunia memang bersifat permanen dan kekal. Sekalipun kita tak melakukan apa pun terhadap karunia itu atau sudah gagal berulang-ulang, semuanya tetap ada dalam diri kita. Jadi pilihan semuanya ada dalam tangan kita untuk menemukan karunia itu dan melakukan sesuatu terhadapnya. Pada kenyataannya karunia akan makin besar, kuat dan bernilai kapasitasnya bila kita semakin sering menggunakannya.

Untuk mengoptimalkan penggunaan karunia maka kita tidak boleh melupakan perihal karakter. Seringkali orang-orang yang baru menemukan dan beroperasi dalam karunia-karunia Tuhan “jatuh” dalam kesombongan rohani dan merasa diri “paling benar, intim dan berkenan di hadapan Tuhan”. Sebab itu kita perlu membangun dan mengembangkan karakter Kristus dalam diri kita. Sebagaimana yang Yohanes Pembaptis nyatakan dalam Yohanes 3:30,” Ia (Yesus Kristus) harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” Karakter kita harus dibentuk oleh Tuhan hingga memiliki kejujuran, integritas, ketekunan untuk menjadi otentik dan unik. Hingga kita pun sadar bahwa Allah berkuasa membentuk kita masing-masing secara unik untuk bekerja bersama sebagai suatu bagian tubuh yang terpisahkan. Kita semua seperti potongan bidang kecil dari sebuah gambaran besar dalam permainan puzzle. Gambaran lain kita ini seperti sebuah orkestra besar, ada banyak jenis alat musik tetapi bila kita semua dapat bersatu padu dengan mata yang fokus memandang kepada konduktor, maka kita akan memainkan musik yang dasyat.

Tuhan telah mengaruniakan karunia-karunia tersebut pada kita karena Ia merancang hidup kita untuk menjadi berkat. Ketika kita menemukan karunia dan beroperasi di dalamnya maka kita menjadi seorang yang tepat guna dan sasaran. Apa yang kita kerjakan menjadi sesuatu yang menggairahkan dan bukan beban berat. Itulah sebabnya kita perlu menemukan, mengembangkan dan menyebarkan kemampuan serta karunia rohani kita. Setiap orang Kristen memiliki banyak karunia tetapi sayangnya mereka tidak sadar akan hal itu. Ketika orang Kristen secara padu menggunakan setiap karunianya maka gereja akan terbangun.

Gereja saat ini gagal mendorong orang Kristen menemukan dan menggunakan karunia-karunia yang ada. Pada kenyataannya “pendeta” yang kini melakukan banyak hal dan jemaat sangat minim terlibat. DR. Earl D. Radmacher (rektor Western Conservative Baptist Seminary) dalam artikelnya “Sindrom Orang Serba Guna” menuliskan,”Setiap pendeta harus memiliki sasaran untuk menolong setiap anggota mengidentifikasi karunianya, dan kemudian menemukan tempat dimana karunianya secara tepat sesuai dalam pekerjaan gereja keseluruhan.”

Seharusnya dengan mempraktekkan karunia-karunia ini akan membuka gudang kekuatan manusia rohani, mencairkan semua aset yang selama ini membeku, menyingkirkan “para penonton dan penganggur” dan mulai membangun gereja Tuhan. 1 Petrus 4:10,” Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.”

Setiap anak Tuhan diperlukan untuk berfungsi, karena setiap kita memiliki kelebihan masing-masing.
Argentina, memberlakukan UU Wajib Militer bagi warganya. Suatu hari datanglah seorang pria cacat dan mengajukan keberatan untuk mengikuti kewajiban tersebut. “Bagaimana saya dapat berguna? Saya tidak memiliki lengan?” Tetapi bagaimana pun akhirnya militer tetap memasukkannya ke dalam program wajib militer tersebut. Saat ia tengah mengikuti camp latihan dasar, perwira komandonya berkata,”Kau lihat pria di atas bukit yang tengah memompa air? Pergi kesana dan beritahu bahwa embernya sudah penuh. Dia buta!”
Inti dari cerita tadi adalah bahwa setiap kita saling membutuhkan satu dengan yang lain.


Tidak ada komentar: