Kamis, 25 Februari 2016

“GEREJA RUMAH BUKANLAH AKHIR SEGALANYA”



GEREJA  RUMAH BUKANLAH AKHIR SEGALANYA


Perjalanan masih panjang, ini bukanlah akhir tetapi awal pada pemulihan gereja Tuhan sesuai “blueprint” Tuhan. Ini bukan tentang metode baru tetapi kehidupan Kristus yang nyata di tengah umatNya.
Menyadari bahwa gereja bukanlah aktivitas tetapi kehidupan kita sebagai orang percaya. Gereja merupakan kumpulan orang percaya, baik mereka berkumpul di gedung besar, dalam kelompok kecil di rumah-rumah, café, mall, restoran, gunung, hutan dll.
Gereja harus dimulai di rumah dalam kehidupan pribadi kita, ini semua bukan tentang aktivitas keagamaan dalam rumah tetapi bagian kehidupan kita. Kita menjadi manunggal dengan Roh Allah dalam kehidupan kita. Membangun tingkat kesadaran akan Allah sebagai Tuhan dan Raja atas hidup kita, dimana kita seharusnya menjalani kehidupan ini dalam takut akan Tuhan.

Pewahyuan baru mengenai Church of two (CO2)

Pada tahun 2009, kami berdoa dan Tuhan berbicara agar saya mulai menanam gereja yang terdiri dari dua orang. Saya harus berterusterang, saya sempat bingung dan ragu. Saat saya mulai fokus menanam gereja di rumah saja sudah menjadi kontroversi, sekarang apalagi yang Tuhan kehendaki untuk saya kerjakan? Ada kecemasan tetapi saya memilih untuk taat, akhirnya Tuhan membawa saya untuk menemui dua orang anggota keluarga saya yang terkenal paling enggan “pergi ke gereja”. Lalu Tuhan juga mulai mempertemukan saya dengan orang-orang yang saya kenal di dunia maya mulai membuka diri dan mengajak saya bertemu untuk sharing Firman Tuhan bahkan beberapa diantara mereka pun mulai mengikuti pendidikan Alkitab yang saya mulai di dunia maya.
Minggu demi minggu kami bertemu, sampai pada akhirnya satu persatu datang pada Tuhan secara pribadi secara natural tanpa paksaan. Sungguh merupakan pekerjaan Roh Kudus yang mengubah hati manusia.

Bila orang tanya sedang melakukan apa, saya menyatakan saya melakukan one to one disicpleship (pemuridan per-satu jiwa), sebab itulah istilah yang saya pernah dengar saat melayani di yayasan misi. Lalu saat saya berbagi dengan John White (dari LK10), dan ia menyatakan bahwa apa yang saya tengah kerjakan merupakan sebuah fenomena baru di dunia penanaman gereja. Ternyata ada banyak orang dari berbagai belahan dunia yang mendapatkan hal yang sama dan tengah mengerjakannya pula. Mereka menggunakan istilah CO2 atau Church of Two (Gereja yang terdiri dari dua orang). Sebab ini bukan hanya sekedar kelas pemuridan sederhana tetapi membagi hidup sebagai gereja Tuhan.

Di sini John White menjabarkan mengenai CO2 pada saya melalui email:
Gereja Tradisional  besar (dimanapun bertemu dari puluhan sampai ribuan). Dan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam bentuk – perayaan, pengajaran, memberikan gambaran yang lebih besar, skala yang lebih besar bagi proyek missi, dstnya.  (Di dalam pergerakan simple church (gereja sederhana), hal-hal ini dilaksanakan dalam bentuk pertemuan jejaring atau daerah.)
 Simple church (gereja sederhana)  kecil (biasanya di bawah duapuluh).  Ada banyak hal penting yang dapat kita capai dalam bentuk ini – tingkat persekutuan dan keintiman yang signifikan, keimamatan orang percaya, mendengarkan Tuhan dalam sebuah kelompok, menjangkau tetangga dan lingkungan, dstnya. 
CO2 (church of two/gereja yang terdiri dari dua orang)  lebih kecil lagiAda hal-hal penting  yang hanya dapat dilakukan  dalam bentuk ini dimana dua orang terhubung selalu setiap hari -  memiliki kedalaman dalam banyak hal – mengenali dan dikenali secara mendalam, pemuridan secara mendalam, transformasi mendalam. Sebuah hubungan yang digambarkan dalam Ibrani 3:13,” Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.” dan Pengkhotbah 4:9-12, “Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan. Ini merupakan cara Yesus mengutus para muridNya dua berdua. 
 Dan menurut John White, ini kemungkinan terbesar bagian yang sempat hilang dalam pergerakan simple church (gereja sederhana). Tetapi ini bukanlah akhir dari pergerakan ini.
Penanaman gereja seharusnya mulai saat ini tidak lagi terkendala oleh segala kerumitan organisasi atau institusi, masalah dana, pelatihan khusus dan lain sebagainya. Gereja yang hidup dalam Kristus secara alamiah menghasilkan gereja-gereja baru.
Kelompok Transformasi Kehidupan
Lain lagi pelajaran yang saya dapatkan dari Neil Cole dalam bukunya Gereja Organik -   dari pelayanan AMG, Asosiasi Multiplikasi Gereja, yang memiliki visi “Mereproduksi murid-murid, pemimpin, gereja dan gerakan yang sehat untuk memenuhi bumi dengan Kerajaan Allah”.
Ia mengajarkan mengenai Kelompok Transformasi Kehidupan (KTK) yang memiliki beberapa persamaan dengan CO2 tetapi juga ada perbedaannya, yang dapat digunakan untuk saling melengkapi.  KTK, merupakan kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang yang bertemu dan berkumpul setiap minggu yang saling menantang untuk menjalani kehidupan yang autentik. Di antara rekannya mereka saling mempertanggungjawabkan kehidupan dan cara bergaul mereka dengan Tuhan setiap minggu, yang melibatkan pengakuan dosa satu dengan yang lain maupun membaca dan membahas Alkitab. Kelompok kecil ini memiliki missi, dimana mereka secara aktif berdoa bagi jiwa-jiwa, keluarga, rekan sekerja dan tetangga atau sahabat yang terhilang. KTK merupakan elemen terkecil dari suatu gereja rumah (organik atau sederhana).
Beberapa pandangan mengenai pergerakan sampai “Yang Sempurna” datang
Menurut salah seorang rekan yang lain, Wolfgang Fernandez (DAWN Ministries), bahwa sampai Tuhan Yesus datang kembali kita akan menemukan baik gereja tradisional dan juga gereja rumah. Akan ada orang yang lebih menyukai gereja dengan organisasi kuat, di lain pihak ada pula gereja yang lebih suka menjadi organisme dan sederhana. Bagian yang terpenting adalah semua makin bertumbuh semakin serupa dan segambar dengan Tuhan Yesus, dan gereja Tuhan melakukan Amanat Agung yang telah diberikan oleh Kristus sendiri. Dimana semua orang percaya mempersiapkan diri untuk menjadi mempelaiNya.
Robert Fitts Sr (Outreach Fellowship International), pun menyatakan hal yang senada. Kita harus bergerak dalam satu kesatuan tubuh di dalam Tuhan Yesus. Pada akhirnya ini bukan tentang mereka dan kita, tetapi tentang “kita semua”. Kita semua harus berfungsi sebagaimana yang Tuhan kehendaki dan sesuai fungsi kita masing-masing.
John White (LK10), mengungkapkan “Setiap orang Kristen adalah perintis gereja, setiap rumah adalah gereja, dan setiap bangunan gereja adalah tempat pelatihan.
Neil Cole (AMG),”Saya yakin ini adalah gerakan yang menular menghubungkan banyak orang yang melepaskan diri dari gereja konvensional lama untuk mencari Kristus.” Biarlah gereja hidup secara organik dalam tubuh manusia. Biarlah gereja dilahirkan di tempat di mana ia paling dibutuhkan. Biarlah gereja berbuah lebat dan berlipat ganda dan memenuhi bumi seperti kerinduan Yesus, sesuai harga yang Ia bayar.
Pastor Christopher K (Zoe Ministries), menyatakan dalam melakukan segala hal kita semua harus fokus “hanya” pada Yesus agar kita bisa mengatasi segala perbedaan yang ada. Semua itu bisa terjadi bila kita fokus “hanya” pada Tuhan Yesus. Pewahyuan yang sempurna datang dari Dia dan akan membawa kita dalam pengenalan yang semakin mendalam pada Bapa Surgawi sebagai sumber dari segala sesuatu. Beliau menandaskan bahwa “gereja rumah” bukanlah akhir dari perjalanan tetapi awal daripada perjalanan menuju gereja dewasa sebagai mempelai Kristus yang sesuai dengan blue-print Kristus.
Gereja merupakan milik Tuhan Yesus dan Ia tengah membangunnya. Gereja adalah mempelaiNya. Ia membangun gerejaNya menjadi indah dan kokoh, Ia bukan Tuhan yang ceroboh. Bilamana gereja yang kita lihat saat ini tidak sehat dan berantakan, dapat dipastikan itu bukan karena Yesus gagal membangunnya tetapi karena kita telah coba membantu dia membangun gerejaNya. Kita tidak menggunakan blue-printNya tetapi menggunakan penafsiran, cara dan ide baik kita.
Tuhan Yesus tengah membangun gerejaNya dan sudah seharusnya gereja Tuhan bertumbuh. Gereja memiliki kemampuan untuk bertumbuh secara organis, gereja yang sehat mengalami pertumbuhan rohani dan jiwa-jiwa baru masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tuhan Yesus juga menyatakan bahwa pintu gerbang neraka tidak akan menang melawan gerejaNya. Tidak seharusnya gereja Tuhan hanya berdiam diri ketakutan dan bersembunyi di balik benteng pertahanan alias tembok gedung gereja. Saat kita bersembunyi di balik kenyamanan tembok gereja, ada banyak jiwa yang tak terhitung jumlahnya tetap dibelenggu oleh kuasa neraka.
Hanya ada satu yang dapat mengalahkan kegelapan, yaitu terang. Gereja merupakan perwujudan kasih dan kebenaran Kristus yang autentik dan nyata dalam dunia yang gelap ini. Kita harus membawa terang dan mengusir pengaruh kegelapan. Kita tak boleh hidup dalam ketakutan sebab ketika terang hadir otomatis gelap hilang. Jauh lebih menyenangkan berfungsi sebagai terang di tengah kegelapan daripada menjadi terang di tengah-tengah terang. Terang paling kecil akan dapat mengusir kegelapan. Saat kita lahir baru, kita terlahir kembali untuk menjadi petarung (laskar Kristus), kita terlahir untuk memukul mundur armada kegelapan dan merebut jiwa-jiwa yang tersesat.


Tidak ada komentar: