“PELAYANAN LIMA JAWATAN”
(MEMPERLENGKAPI &
MEMOBILISASI UMAT TUHAN)
Efesus 4:11-16,”
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul
maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan
pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai
kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh,
dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita
bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran,
oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi
dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam
segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah
seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan
semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima
pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”
Ini merupakan saat pemulihan dan kita semua berhadapan dengan
perubahan-perubahan yang sangat cepat dan signifikan. Tuhan menghendaki
gerejaNya pulih dan bangkit kembali sesuai “blueprint” gereja yang dilandasi
oleh Tuhan Yesus. Gereja yang berwibawa hingga alam maut (hades) tak
berdaya menghadapinya. Gereja yang
bertelinga tajam secara profetik (kenabian) dan bertindak secara apostolik
(kerasulan). Dalam Efesus 2:19-20, “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan
pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota
keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus
Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
Saat ini tengah terjadi perubahan besar-besaran pada gereja secara global
di mana gereja ditantang untuk masuk dimensi baru dalam pemahaman penilaian,
iman dan kemitraan dengan Tuhan yang mengakibatkan matangnya tujuan Tuhan di
muka bumi ini.
Yohanes 12:24-26, ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu
biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa
tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang
kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia
harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.
Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Tuhan bukan saja tengah mengadakan perubahan paradigma, perubahan struktur
atau perubahan pola hidup tapi juga kematian bagi diri sendiri dan hidup hanya
untuk Tuhan. Banyak orang menyatakan bahwa gereja masa depan adalah gereja
dengan DNA jemaat mula-mula yang sederhana, bersemangat dan radikal.
Tuhan telah memulihkan pelayanan apostolik (kerasulan) dan profetik
(kenabian) dalam dua dekade terakhir ini. Dalam Efesus 2:19-21 di atas, kita
dapat melihat bagaimana pelayanan rasul dan nabi merupakan dasar di mana orang
kudus dibangun menjadi sebuah bangunan rohani yaitu tempat kediaman Tuhan. Sudah
seharusnya kita kembali menguji ulang bagaimana “bangunan rohani” yang kita
dirikan selama ini, sesuai blueprint Tuhan atau kita?
Nubuatan akhir zaman merupakan topik yang digemari jemaat Tuhan, bagi para
rohaniwan nubuatan yang menyatakan bahwa akan terjadi tuaian besar membuat kami
bersemangat. Tetapi mengapa gereja belum juga siap?
Selama ini kita melihat bagaimana “para raksasa rohani” mengadakan seminar
dan acara KKR (kebaktian Kebangunan Rohani), rata-rata “para raksasa rohani”
ini merupakan mereka yang memiliki salah satu jawatan dari pelayanan lima
jawatan yang ada dalam Efesus 4:11-16. Selama ini pelayanan lima jawatan mulai muncul
dan berkembang tetapi yang menjadi permasalahan mereka belum “memperlengkapi orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus.” (Efesus 4:12) Pelayanan lima jawatan memang
telah dipulihkan tetapi mereka yang
melayani dengan karunia rasul, nabi, penginjil, gembala dan pengajar.
Padahal jelas dalam Alkitab dikatakan bahwa tugas melayani adalah bagiam
orang-orang kudus. Tugas pelayanan lima jawatan adalah memberdayakan dengan
mengimpartasi, memperlengkapi dan memberi arah agar tiap orang kudus berfungsi.
Jadi jelas sekali Alkitab menyatakan bahwa pergerakan Tuhan yang terakhir
adalah pergerakan semua orang kudus. Haleluya!!!! Itu berarti saudara dan saya
atau semua orang percaya terlibat aktif dalam melakukan tugas pelayanan. INGAT,
pelayanan yang saya maksud bukan sebatas pelayanan usher (penerima tamu),
kolektan, singer dan “pelayanan” yang sejenis itu (tanpa bermaksud mengecilkan
pelayanan gerejawi tsb). Tuhan menginginkan setiap anak Tuhan mengetahui
“tujuan hidup”nya di dalam Tuhan, setiap kita tercipta unik dan memiliki tugas
yang berbeda-beda. Tuhan mencintai keragaman jadi kita tidak boleh membuat
penyeragaman dalam pelayanan.
Sebagaimana ada tertulis dalam 1 Korintus 12:7-31, “Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh
untuk kepentingan bersama. Sebab
kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat,
dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan
pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang
lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh
memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan
karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk
membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk
berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia
untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh
yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara
khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Karena
sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota
itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab
dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak,
maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi
minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi
atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan tangan, aku
tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan andaikata
telinga berkata: “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi
benarkah ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di
manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus,
suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. Andaikata semuanya
adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya
satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan
engkau.” Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan
engkau.” Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang
paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan
kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap
anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu
tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada
anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan
terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu
saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota
turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu
masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah
telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua
sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia
untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin,
dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau
nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan
mujizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh,
atau untuk menafsirkan bahasa roh? Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia
yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
Tujuan Allah memberikan karunia lima jawatan fungsional sesuai Efesus
4:11-16 adalah memperlengkapi orang kudus supaya :
-
Terlibat
dalam tugas pelayanan (multiplikasi)
-
Terlibat
dalam membangun tubuh Kristus
-
Mencapai
kesatuan iman
-
Mencapai
taraf kedewasaan penuh atau kesempurnaan
-
Tidak
diombang-ambing oleh rupa-rupa pengajaran.
-
Berpegang
pada kebenaran bertumbuh dalam kasih
-
Rapi
tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya.
Melihat paradigma ini kita
seharusnya mempertimbangkan kembali pemahaman mengenai pelayanan lima jawatan.
Kita sering berpikir bahwa pelayanan lima jawatan bertugas untuk melakukan
pekerjaan pelayanan, padahal mereka merupakan struktur pelengkap yang
memperlengkapi dan memberdayakan orang kudus hingga orang kudus-lah yang
bergerak dan melakukan pekerjaan Tuhan.
PELAYANAN LIMA JAWATAN
& MANFAAT KARUNIA ROHANI
Efesus 4:11, “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita Injil maupun
gembala-gembala dan pengajar-pengajar.”
JAWATAN RASUL
“Ialah yang memberikan baik rasul-rasul”
(Efesus 4:11)
“Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul” (1 Korintus 12:28)
“Adakah mereka semua rasul” (1
Korintus 12:28)
Pelayanan kerasulan merupakan jenis fungsi yang sering disalahmengerti. Ada
banyak pengajaran yang menyatakan bahwa pelayanan kerasulan telah usai setelah
Rasul Yohanes meninggal di Efesus dan kanonisasi Alkitab telah selesai. Tidak
ada lagi pelayanan kerasulan saat ini, itulah tanggapan beberapa golongan di
dalam kekristenan.
Saya mempercayai bahwa jawatan kerasulan tetap diperlukan saat ini sebab
firman Tuhan menyatakan,” Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul...... untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan
pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai
kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh,
dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.” (Efesus
4:11-13) Kita harus menyadari sebab sampai kini orang-orang kudus belum sadar
bahwa “semua” harus terlibat pelayanan membangun tubuh Kristus, gereja bersatu
dalam iman kepada Kristus dan mencapai kedewasaan di dalam Kristus.
Rasul atau dalam bahasa aslinya Yunani, Apostolos, muncul 80 kali dalam
kitab Perjanjian Baru. Kata ini berasal dari kata kerja apostello yang berarti “mengutus”, kata ini juga lazim berarti
“armada” atau “laksamana”. Tuhan Yesus merupakan Rasul Besar kita (Ibrani 3:1),
kata ini juga dikenakan pada utusan Allah untuk berfirman pada Israel (Lukas
11:49), dan pada utusan gereja (2 Korintus 8:23, Filipi 2:25). Dengan demikian
apostolos mungkin bermakna “petugas” yang diutus oleh Kristus.
Menurut Kevin J Conner,”Rasul berarti seorang yang diutus, seorang duta
besar, seorang delegasi, seorang yang diutus dan diberi kuasa oleh yang ia
representasikan dengan menyatakan kehendak dan tujuan sang pemberi kuasa.
Rasul bukanlah
orang yang semata:
·
Merintis banyak jemaat
·
Menulis banyak buku
·
Senior dalam pelayanan
·
Pemimpin tim pelayanan
·
Travel dan punya pelayanan
Internasional
·
Terkemuka dan popular
Ternyata bahwa
nilai-nilai yang menjadi standard dalam gereja masa kini tidaklah secara akurat
Alkitabiah
Rasul adalah
·
Seorang yang dipanggil oleh
kehendak Allah. 1 Korintus 1:1, Galatia 1:1
·
Seorang yang ditetapkan oleh
perintah Allah. 1 Timotius 1:1
·
Bergerak dalam Anugerah
Kerasulan. Efesus 3:2,8
Hal yang
terpenting dari pelayanan Kerasulan adalah Anugrah Kerasulan yang mereka bawa
dalam gereja Tuhan. Sehingga mereka dapat membawa dimensi kerasulan bagi hidup
orang kudus
Kasih
Karunia: Sumber-sumber ilahi atau Karakteristik Ilahi yang Tuhan mau impartasikan
bagi gerejaNya.
KARAKTERISTIK PELAYANAN PARA RASUL
- Meletakkan dasar gereja.
Pelayanan ini
melibatkan dua hal:
- Menghancurkan dasar yang lama
- Membangun dasar Kerajaan Allah yang baru
- Menetapkan Struktur kepemimpinan rohani dalam gereja yang dirintis.
- Pelayanan ini sangat konfrontatif yang mengubah paradigma. Kisah Para Rasul 19:1-11
- Ahli bangunan yang cakap meletakkan dasar. 1 Korintus 3:10
- Roh Pioner yang sangat tajam dalam pengembangan dan perluasan Kerajaan Bapa. Roma 15:20
- Menyingkapkan pada Gereja Kekayaan Kristus yang tak terduga yang menuntun pada dimensi baru dalam Kristus. Efesus 3:2,8
- Selalu melihat gambar besar dari sebuah pergerakan ataupun selalu berpikir jaringan & Kemitraan. Kisah Para Rasul 20
ANUGERAH
KERASULAN
1 Korintus
15:9-11
Karena aku
adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul,
sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Tetapi karena
kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia
yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja
lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih
karunia Allah yang menyertai aku.
Sebab itu, baik
aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi
percaya.
Paulus
berkata bahwa fungsi kerasulannya sangat ditentukan kasihkarunia yang bekerja
di dalam dirinya dan melalui dirinya.
Dimensi inilah
yang di bawa oleh para rasul yang kemudian diimpartasikan kepada orang kudus,
supaya orang kudus menerima anugerah kerasulan itu agar dapat berfungsi seperti
para rasul berfungsi dalam keseharian mereka.
PROSES
PENETAPAN PARA RASUL
Matius 10:1-5
- Dipanggil (menjadi murid)
- Diperlengkapi (diberi kuasa)
- Diutus
PROSES
BANGKITNYA KERASULAN DI LUAR YERUSALEM – KPR 13:1-3
Observasi dari
Kis 13:1-4
- Pelayanan Tubuh : berdasarkan jemaat, Kis 13:1
- Karunia Rohani : Nabi-nabi & pengajar ay.1
- Disiplin Rohani : Penyembahan, ibadah dan berpuasa. Ay.2
- Dinamika Rohani : Mendengar suara Tuhan; karunia bekerja, ay. 2
- Disiplin Rohani : Berdoa dan puasa lebih lagi, ay.3
· Pelayanan
Tubuh
: Kesatuan mengkhususkan (dan menemukan) dengan penumpangan tangan, ay 3
· Berdasarkan jemaat
: Tapi bukan terikat pada gereja lokal(dilepaskan) ay.3
- Otoritas Rohani : Di utus oleh Roh Kudus, ay. 4
Paulus dan
Barnabas tadinya tidak dikenal sebagai Rasul tapi setelah melewati proses
penetapan dan pengkhususan dan pengutusan maka pada KPR 13:43 untuk
pertama kalinya mereka disebut sebagai rasul
APA YANG DIBAWA
OLEH PARA RASUL
- Kuasa untuk membangun struktur rohani dalam kehidupan manusia.
- Ketepatan dalam pewahyuan Ilahi supaya orang kudus dapat mengerti tujuan-tujuan Tuhan.
- Kekuatan pembapaan
- Kenyataan dari pemerintahan Tuhan dalam GerejaNya
- Kuasa terobosan perintisan jemaat dalam GerejaNya.
- Tingkat yang lebih tinggi dalam pertempuran rohani
- Tingkat yang lebih tinggi dalam kuasa dan karakter Yesus Kristus
- Tingkat kepekaan yang lebih tinggi dalam alam rohani.
KEMITRAAN
DALAM KERASULAN
- Para rasul dan penatua selalu membahas konflik gereja. KPR 15
- Rasul dengan rasul mereka merebut kota. KPR 13-14
- Rasul dan nabi menggoncangkan bangsa-bangsa, shakes the foundation and set the captives free. KPR 16
JAWATAN NABI
Pelayanan kenabian merupakan sebuah pelayanan untuk membangun dan
merobohkan apa yang tidak dibangun Allah sendiri. Dalam Yeremia 1:10 firman
Tuhan menyatakan, ”Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas
bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk
membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.”
Gereja sudah seharusnya dibangun menurut pola Allah sendiri dan bukan pola
kita. Gereja harus memiliki keintiman seperti Nuh, menantikan instruksi Tuhan
dan melakukannya tepat seperti yang diterima dari Nya (Kejadian 6:9,22).
Sebagaimana telah kita baca bahwa gereja dibangun atas dasar rasul dan nabi
(Efesus 4:11). Seorang yang memiliki jawatan nabi membangun hidup atas logos
(Firman Tuhan tertulis = Alkitab) dan rhema (firman Tuhan/ pewahyuan Tuhan yang
“selaras dengan Alkitab”). Ia akan membangun hubungan yang intim dengan Tuhan
seperti Abraham, Musa, Nuh , Henokh dan tokoh-tokoh Alkitab lainnya.
Nabi bersama-sama penatua membangun rumah Allah. Ezra5:1-2,” Tetapi nabi Hagai dan Zakharia bin Ido, kedua nabi itu,
bernubuat terhadap orang-orang Yahudi yang tinggal di Yehuda dan di Yerusalem
dalam nama Allah Israel, yang menyertai mereka. Pada waktu itu mulailah Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak
membangun rumah Allah yang ada di Yerusalem. Mereka didampingi dan dibantu oleh
nabi-nabi Allah.” Begitu pula di dalam 2 Tawarikh 15:8, “Ketika Asa mendengar perkataan nubuat yang
diucapkan oleh nabi Azarya bin Oded
itu, ia menguatkan hatinya dan menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari seluruh
tanah Yehuda dan Benyamin dan dari kota-kota yang direbutnya di pegunungan
Efraim. Ia membaharui mezbah TUHAN yang ada di depan balai Bait Suci TUHAN.”
Nabi bernubuat di bawah inspirasi Roh Kudus pada jemaat dan penatua bangsa.
Hasilnya jemaat dikuatkan kembali untuk membangun Rumah Allah, para pemimpin
memahami prioritas ilahi. Sebagaimana ada tertulis di dalam Hagai 2:2-10,” Dalam
bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu, datanglah firman
TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada
Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada selebihnya dari bangsa itu, demikian:
Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya
semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di
matamu seperti tidak ada artinya? Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai
Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak,
imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman
TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN
semesta alam, sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu
keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah
takut! Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku
akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan
segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang
mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN
semesta alam. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah
firman TUHAN semesta alam. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan
melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini
Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.”
Pemimpin dibawa kembali pada visi Allah dan bukan ambisi atau agenda
pribadi.
Nabi bertugas memperlengkapi seluruh orang kudus (Efesus 4:11-16). Membawa
kembali gereja kepada puncak potensinya di dalam Tuhan. Hingga gereja
dimobilisasi dan setiap orang kudus turut mengambil bagian bagi perkembangan
tubuh Kristus. Nabi juga membawa aturan dan pemerintahan ilahi dalam gereja,
sehingga gereja hidup dalam kepenuhan Allah. Gereja hidup dalam kebenaran dan
kekudusan sehingga orang di luar Kristus dapat melihat kemuliaanNya melalui
kehidupan gereja. Gereja yang menyatakan keberadaan dan realitas Allah pada
dunia. Nabi akan membantu jemaat menemukan posisinya di dalam tubuh Kristus.
Bila pemimpin gereja melatih seluruh jemaat untuk mengalir dalam aliran
kenabian atau profetik maka hasilnya gereja akan bergerak dalam kairos atau
waktu Tuhan (1 Tawarikh 12:32), gereja akan memahami rencana Allah secara
global, makin dewasa dan menemukan potensinya di dalam Tuhan. Gereja saat ini
harus diperlengkapi oleh pelayanan kenabian agar gereja berjalan dalam kuasa
dan otoritas di dalam dunia roh hingga dapat bergerak dalam kedaulatan Allah.
Gereja seharusnya menjadi “firman” yang hidup dan diurapi dalam daging (Yohanes
1:14, 14:8-10).
PERBEDAAN FUNGSI NABI PERJANJIAN LAMA DAN BARU
Nabi Perjanjian Lama
- Allah hanya berkomunikasi melalui nabi atau orang khusus.
- Allah berkomunikasi secara eksternal baik melalui mimpi, penglihatan maupun suara audibel.
- Allah mewahyukan pikiran dan rencanaNya hany melalui nabi atau orang tertentu (Amos 3:7)
- Memberi bimbingan dalam kehendak Allah.
- Mengucapkan langsung atau menuliskan perkataan Alkitab dan tidak pernah keliru.
Nabi Perjanjian Baru
- Allah berkomunikasi melalui Anak dan RohNya (Ibrani 1:2)
- Allah memimpin kita dari “dalam” atau internal yaitu RohNya (Roma 8:14)
- Allah mewahyukan rahasia, pikiran dan rencanaNya pada setiap orang percaya yang mau mendengar dan taat (1 Korintus 2:9-14)
- Nabi tidak mengontrol atau membimbing seseorang dalam kehendak Allah, tetapi hanya meneguhkan.
- Tidak ada nabi dalam Perjanjian Baru yang menerima wahyu baru untuk menambah isi kanon Alkitab.
JAWATAN PENGINJIL
Definisi
Istilah
- Euaggelizo : Kata ini berarti “berkhotbah, menyatakan atau mengumandangkan kabar baik”.
Kata ini
memberitahukan kepada kita tentang pelayanan penginjilan.
- Euaggelion : Kata ini berarti “Injil atau Kabar Baik”. Kata ini memberitahukan kepada kita tentang berita dari penginjil.
- Euaggelistes : Kata ini berarti “seorang pengkhotbah atau utusan kabar baik”. Kata ini menunjuk pada orang yang menyampaikan Injil.
Penginjil bukanlah:
- Orang yang banyak berkhotbah
- Orang yang banyak bersaksi
- Yang melakukan mujizat-mujizat
- Memenangkan banyak jiwa
- Melayani berkeliling dari kota ke kota
- Memimpin kebaktian-kebaktian yang besar (KKR?)
Seorang
Penginjil adalah:
- Seorang yang menerima kasih karunia Penginjilan untuk diimpartasikan bagi orang percaya.
- Memiliki beban yang secara tetap tertuju pada orang berdosa.
- Belaskasihan yang besar terhadap orang berdosa dan yang jauh dari Tuhan
- Pemberitaan Injil yang sederhana tapi diikuti oleh tanda-tanda heran dan mujizat
Yang
Terpenting
Memberdayakan
orang percaya dengan kasih karunia yang Tuhan berikan supaya orang percaya
melakukan tugas penginjilan supaya Injil kerajaan Tuhan menerobos kesemua lini
kehidupan.
Dengan demikian
pandangan tentang every believer evangelism menjadi kenyataan
ORIENTASI
- Orientasi ke dalam
Memperlengkapi
orang percaya
- Orientasi ke luar
Melakukan tugas
penginjilan dalam penjangkauan orang berdosa di tempat di mana mereka berada.
JAWATAN GEMBALA
Membapai,
memperlengkapi dan melatih umat untuk menggembalakan kota mereka
Gembala yang
akan di bahas di sini adalah gembala dalam konteks lima jawatan dan bukan dalam
konteks seperti yang kita mengerti sekarang.
Gembala : POIMEN
Gembala
bukanlah:
·
Seorang yang berkhotbah tiap
hari minggu
·
Seorang yang memegang posisi
tertinggi dalam jemaat.
·
Seorang yang cakap dalam
administrasi gereja
·
Seorang yang gemar
mengunjungi dan mendoakan orang
·
Seorang yang memimpin proyek
pembangunan gedung gereja.
GEMBALA adalah
·
Seorang yang menerima kasih
karunia Tuhan untuk memperlengkapi orang-orang kudus.
·
Sebagai Bapak yang
memperlengkapi dengan kekuatan hubungan.
·
Sebagai pelayanan yang
melayani dengan kasih dan perhatian
Istilah gembala
pada masa kini sering hanya menunjuk pada kepemimpinan puncak pada sebuah
organisasi gereja lokal yang berlaku seperti seorang manajer dan bukan sebagai
bapak dengan fungsi sebagai seorang “equipper” atau “yang melengkapi orang
percaya supaya orang percaya berfungsi dalam pelayanan penggembalaan”.
Pelayanan
penggembalaan mencakup dua tanggung jawab penting yaitu :
1
Fungsi
Gembala
bertanggungjawab mengenali fungsi dan karunia orang percaya kemudian melepaskan mereka
dalam pelayanan dalam rangka menggenapi prinsip “keimamatan orang percaya”.
2. Pertumbuhan
Gembala juga bertanggung
jawab baik atas pertumbuhan individu maupun pertumbuhan korporat orang
percaya dalam intern komunitas.
Pertumbuhan itu
sendiri paling tidak dicapai melalui tugas penggembalaan “bosko”
atau “memberi makan” dan “poimaino” atau “merawat”.
Hal-hal yang
penting untuk diperhatikan dalam menggembalakan komunitas kepada
pertumbuhan adalah:
- pemberdayaan kepemimpinan dan orang percaya dengan disentuh oleh pelayanan 5 jawatan.
- mengenali karunia setiap orang percaya kemudian melepaskannya dalam pekerjaan pelayanan (the work of ministry) sesuai panggilan dan karunianya.
- mengupayakan dan menjaga dinamika rohani supaya komunitas memiliki atmosfir kerohanian yang haus, penuh antusias dan inspirational.
- membangun dan menjaga nilai-nilai bersama yang menguatkan hubungan-hubungan, misal : nilai-nilai kasih persaudaraan dan kehambaan yang merupakan 2 pilar nilai utama dalam hubungan-hubungan diantara orang percaya.
- memobilisasi orang percaya bagi visi dan tugas-tugas misi
Dalam gereja
Perjanjian Baru pelaksana fungsi penggembalaan dalam komunitas adalah penatua
KPR.14:21-23; 20:17,28; 1Pet.5:1-4
Sedangkan
jabatan gembala adalah struktur pendukung yang memperlengkapi orang-orang
kudus. Efesus 4:11
Profil
gembala
·
Seseorang yang mencintai dan
menciptakan atmosfir kekeluargaan. Bagi dia persekutuan adalah hal yang sangat
penting. Itulah yang menyebabkan dia sangat tertarik kepada keadaan rohani
domba-domba.
·
Gembala cenderung tertarik
untuk setiap detail keadaan dombanya sehingga cenderung kehilangan gambaran
besarnya.
·
Gembala berfokus pada
hubungannya dengan Allah dan memenangkan hubungan-hubungan dengan sesama serta
menolong yang lain untuk berfungsi dalam hubungan-hubungan tersebut.
·
Biasanya dia suka
mengkonseling orang-orang, mendengarkan dengan baik, berempati kepada
orang-orang yang terluka serta bersama orang-orang ketika mereka ada dalam
masalah.
·
Hati seorang gembala adalah
menolong orang lain.
JAWATAN PENGAJAR (GURU)
DEFINISI
Arti dari pada
kata ‘Guru’ = ‘didasko’ = Master, instructor.
Kata Yunani utama
yang digunakan berhubungan dengan pelayanan mengajar adalah didasko.
Akar kata ini berarti “mengajar” atau “memberi petunjuk”. Ini adalah proses
menjelaskan atau menerangkan sesuatu. Melalui proses ini, pengetahuan atau
pengajaran diberikan dan ditanamkan kepada orang lain.
GURU BUKANLAH:
·
SEORANG DENGAN PENGETAHUAN
YANG TINGGI DAN BANYAK
·
SEORANG DENGAN TITEL YANG
BANYAK
·
SEORANG DENGAN PENGALAMAN
MENGAJAR
·
SEORANG YANG FASIH LIDAH
SEORANG GURU
ADALAH
·
MEMPEROLEH ANUGERAH UNTUK
MENGAJAR
·
MEMPEROLEH KUNCI PENGETAHUAN
·
MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK
MENJELASKAN FIRMAN SEHINGGA DIMENGERTI
·
MEMILIKI OTORITAS DALAM
MENGAJAR
OBJEKTIF DARI JAWATAN GURU :
MEMPERLENGKAPI
ORANG PERCAYA DENGAN DETAIL KEBENARAN YANG AKAN MEMBUAT ORANG KUDUS MELIHAT
KEBENARAN TERSEBUT SEBAGAI SUATU LANGKAH PRAKTIS YANG DAPAT DIAPLIKASIKAN
APAKAH
YANG MEREKA AJARKAN?
·
PRINSIP
·
NILAI-NILAI
·
IMPLENTASI
·
LANGKAH PRAKTIS
KEHIDUPAN
SEORANG PENGAJAR
·
Seorang pengajar haruslah tidak
pernah berhenti belajar (Roma 2:21).
Kehidupan
pengajar adalah seorang yang belajar dan mempersiapkan diri secara terus
menerus. Ada pelajaran-pelajaran harian yang harus dipelajari dalam sekolah Roh
Kudus (1 Korintus 2:13).
·
Seorang pengajar harus memahami
Firman Allah (Markus 12:24).
Firman Allah
adalah dasar pelayanannya. Ia tidak dapat mengajar apa yang tidak diketahuinya –
atau belum diterapkan dalam hidupnya.
·
Ia harus mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan sulit (Matius 22:16-46).
·
Ia harus mampu menerapkan
kebenaran Alkitab dalam situasi kehidupan (Markus 9:14-29).
·
Ia harus mampu memantapkan
dan meneguhkan orang yang baru percaya dalam Firman Allah (Ibrani 5:12).
·
Seorang pengajar harus mampu mengajar
melalui teladan (Yohanes 13:13-14).
Jika seorang
pengajar tidak melakukan apa yang ia ajarkan, ia tidak lebih baik dari
orang-orang Farisi (Matius 23:1-3). Yesus selalu melakukan apa yang Dia
khotbahkan – Dia melakukan apa yang Dia ajarkan kepada orang lain (Kisah
1:1). Berita terbesar yang kita berikan bersumber dari siapa diri kita – bukan
apa yang kita katakan!
·
Seorang pengajar harus
mengajar dengan jelas dan tepat (2 Timotius 2:15).
Seorang guru
harus dengan jelas menyampaikan arti dan maksud sesungguhnya dari Firman Allah.
Karunia ini mengandung tanggung jawab untuk mengajar orang lain dengan tepat.
·
Seorang pengajar berusaha
untuk membawa orang lain pada tingkat pengertiannya (Matius 10:24-25).
Paulus
mengajarkan semua kebenaran Allah yang ia ketahui kepada mereka yang memikul
tanggung jawab. Ia tidak menahan sedikitpun, semua itu untuk kebaikan mereka
(Kisah 20:20,27).
·
Upah terbesar seorang
pengajar adalah melihat hidup manusia diubahkan oleh Firman Allah
(Ulangan 4:5,14 ; 31:12-13).
Firman Allah
mengerjakan mujizat besar saat diajarkan, diterima dan ditaati.
·
Seorang pengajar harus didukung
oleh mereka yang ia layani (Galatia 6:6).
Seorang pengajar
harus bisa bekerja full-time pada pelayanannya. Ini memerlukan doa, studi,
persiapan dan pengajaran Firman Allah. Pengajaran adalah pekerjaan berat. Dan
seorang pekerja layak mendapatkan upahnya. Jika seorang pengajar tidak didukung
oleh umat Allah, seluruh gereja akan menderita sekali.
JAWATAN
|
PEKERJAAN PELAYANAN
|
KARAKTERISTIK PEKERJAAN PELAYANAN
|
KATA KUNCI
|
RASUL
|
KERASULAN
|
Membangun
jemaat2 baru
Membangun network.
Membangun dan
menetapkan penatua/pemimpin.
Mengidentifikasikan
masalah dalam jemaat dan memberi prinsip jalan keluarnya.
|
SENT
BUILD
DEFINE
&
DIRECTION
|
NABI
|
KENABIAN
|
Membangun
pondasi dalam visi & arah
Mengoreksi
(templak dosa).
Membangun
peperangan rohani (doa, syafaat, penyembahan).
Menubuatkan
|
VISION
(DIRECTION)
WARFARE
RELATION
PREDICTION
|
PENGINJIL
|
PENGINJILAN
|
Merintis
daerah baru (penetrasi).
Memenangkan
jiwa2 baru.
|
GO
&
WIN
|
GEMBALA
|
PENGGEMBALAAN
|
Memberi
makan & pertumbuhan rohani.
Menolong
pengenalan fungsi.
Menempatkan
& mengembangkan orang2.
|
GROWTH
&
FUNCTION
HUMAN
RESOURCES
DEVELOPMENT
|
PENGAJAR
|
PENGAJARAN
|
Memberi
kedalaman pengenalan & pengetahuan tentang kebenaran.
Teliti
menjaga pengajaran (doktrin).
|
KNOWLEDGE
&
STABLE
IN DOCTRINE
|
MANFAATKAN KARUNIA ROHANI ANDA
1 Korintus 12:7-11,
“Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan
bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata
dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang
seorang Roh yang sama memberikan iman,
dan kepada yang lain Ia memberikan
karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan
kepada yang lain lagi Ia memberikan
karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata
dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi
semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan
karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.”
Ketika pertama saya bertobat dan lalu bergabung dengan sebuah institusi
gereja maka pelayanan pertama yang ditawarkan pada saya adalah membantu
kebersihan gereja sebagai koster. Dengan alasan tentunya setia pada perkara
kecil maka Tuhan akan berikan perkara yang jauh lebih besar. Tanpa bermaksud
mengecilkan pelayanan sebagai bagian “cleaning service” gedung ibadah (Selama empat
tahun meski pun pada saat itu saya sudah menduduki jabatan sebagai ketua
pemuda, saya tetap membantu kebersihan gereja). Kemudian saya diajak bergabung
di tim pujian penyembahan sebagai singer (penyanyi latar) dan penjaga OHP
(overhead projector). Ketika saya setia lalu ditawarkan menjadi usher (penerima
tamu), kolektan, pengurus gereja, panitia Natal/Paskah, guru sekolah minggu
dstnya, sampai akhirnya menjadi koordinator ibadah rumahtangga, doa
malam, pemuridan dan gembala kaum muda.
Di banyak gereja praktek pelayanan kaum awam ini masih terus berlangsung
sampai sekarang. Hal ini tidak ada yang salah hanya saja gereja masa kini tidak
mengarahkan umat Tuhan untuk menemukan tujuan hidup dan karuniaNya yang telah
ada di dalam diri tiap pribadi ciptaan Tuhan. Ini merupakan hal yang paling
sering diabaikan!
Merupakan hal yang mengherankan ketika saya menemukan seorang yang kuat
dalam hal pengajaran namun di gereja hanya menjadi seorang staf yang mengurusi
pendaftaran baptisan air. Banyak orang pada akhirnya tidak dapat mengoptimalkan
karunia Tuhan dalam dirinya karena gereja tidak memperlengkapi mereka.
Terkadang gembala sidang hanya mengikuti pola yang sudah ada dalam tradisi
gereja dan memegangnya erat-erat.
Jadi saat ini ada banyak orang yang mencurahkan hidupnya melakukan sesuatu
yang tidak ada hubungannya dengan karunia mereka. Lebih parah lagi banyak yang
berupaya menghabiskan sisa hidupnya bukan untuk melakukan tujuan Allah malah
coba mengubahnya. Mereka mengubah susunan alamiah dan keunikan yang Tuhan telah
berikan bagi mereka. Akibatnya hidup ini mereka jalani tanpa kasih karunia dan
amat melelahkan.
Kita perlu mengenali tiap karunia dan kekuatan bawaan yang ada sejak lahir,
lalu dengan segenap daya upaya membangunnya. Roma 11:29 menyatakan bahwa Allah
tidak menyesali karunia dan panggilanNya atas kita. Hal yang menarik adalah
kata “menyesali” yang berarti “tidak dapat dibatalkan atau ditarik kembali”.
Itu berarti karunia memang bersifat permanen dan kekal. Sekalipun kita tak
melakukan apa pun terhadap karunia itu atau sudah gagal berulang-ulang,
semuanya tetap ada dalam diri kita. Jadi pilihan semuanya ada dalam tangan kita
untuk menemukan karunia itu dan melakukan sesuatu terhadapnya. Pada
kenyataannya karunia akan makin besar, kuat dan bernilai kapasitasnya bila kita
semakin sering menggunakannya.
Untuk mengoptimalkan penggunaan karunia maka kita tidak boleh melupakan
perihal karakter. Seringkali orang-orang yang baru menemukan dan beroperasi
dalam karunia-karunia Tuhan “jatuh” dalam kesombongan rohani dan merasa diri
“paling benar, intim dan berkenan di hadapan Tuhan”. Sebab itu kita perlu
membangun dan mengembangkan karakter Kristus dalam diri kita. Sebagaimana yang
Yohanes Pembaptis nyatakan dalam Yohanes 3:30,” Ia (Yesus Kristus) harus makin besar,
tetapi aku harus makin kecil.” Karakter kita harus dibentuk oleh Tuhan hingga
memiliki kejujuran, integritas, ketekunan untuk menjadi otentik dan unik.
Hingga kita pun sadar bahwa Allah berkuasa membentuk kita masing-masing secara
unik untuk bekerja bersama sebagai suatu bagian tubuh yang terpisahkan. Kita
semua seperti potongan bidang kecil dari sebuah gambaran besar dalam permainan
puzzle. Gambaran lain kita ini seperti sebuah orkestra besar, ada banyak jenis
alat musik tetapi bila kita semua dapat bersatu padu dengan mata yang fokus
memandang kepada konduktor, maka kita akan memainkan musik yang dasyat.
Tuhan telah mengaruniakan karunia-karunia tersebut pada kita karena Ia
merancang hidup kita untuk menjadi berkat. Ketika kita menemukan karunia dan
beroperasi di dalamnya maka kita menjadi seorang yang tepat guna dan sasaran.
Apa yang kita kerjakan menjadi sesuatu yang menggairahkan dan bukan beban
berat. Itulah sebabnya kita perlu menemukan, mengembangkan dan menyebarkan
kemampuan serta karunia rohani kita. Setiap orang Kristen memiliki banyak
karunia tetapi sayangnya mereka tidak sadar akan hal itu. Ketika orang Kristen
secara padu menggunakan setiap karunianya maka gereja akan terbangun.
Gereja saat ini gagal mendorong orang Kristen menemukan dan menggunakan
karunia-karunia yang ada. Pada kenyataannya “pendeta” yang kini melakukan
banyak hal dan jemaat sangat minim terlibat. DR. Earl D. Radmacher (rektor
Western Conservative Baptist Seminary) dalam artikelnya “Sindrom Orang Serba
Guna” menuliskan,”Setiap pendeta harus memiliki sasaran untuk menolong setiap
anggota mengidentifikasi karunianya, dan kemudian menemukan tempat dimana
karunianya secara tepat sesuai dalam pekerjaan gereja keseluruhan.”
Seharusnya dengan mempraktekkan karunia-karunia ini akan membuka gudang
kekuatan manusia rohani, mencairkan semua aset yang selama ini membeku,
menyingkirkan “para penonton dan penganggur” dan mulai membangun gereja Tuhan.
1 Petrus 4:10,” Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang
telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia
Allah.”
Setiap anak Tuhan diperlukan untuk berfungsi, karena setiap kita memiliki
kelebihan masing-masing.
Argentina, memberlakukan UU Wajib Militer bagi warganya. Suatu hari
datanglah seorang pria cacat dan mengajukan keberatan untuk mengikuti kewajiban
tersebut. “Bagaimana saya dapat berguna? Saya tidak memiliki lengan?” Tetapi
bagaimana pun akhirnya militer tetap memasukkannya ke dalam program wajib
militer tersebut. Saat ia tengah mengikuti camp latihan dasar, perwira
komandonya berkata,”Kau lihat pria di atas bukit yang tengah memompa air? Pergi
kesana dan beritahu bahwa embernya sudah penuh. Dia buta!”
Inti dari cerita tadi adalah
bahwa setiap kita saling membutuhkan
satu dengan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar