“GEREJA RUMAH BUKANLAH AKHIR SEGALANYA”
Perjalanan masih panjang, ini
bukanlah akhir tetapi awal pada pemulihan gereja Tuhan sesuai “blueprint”
Tuhan. Ini bukan tentang metode baru tetapi kehidupan Kristus yang nyata di
tengah umatNya.
Menyadari bahwa gereja bukanlah
aktivitas tetapi kehidupan kita sebagai orang percaya. Gereja merupakan
kumpulan orang percaya, baik mereka berkumpul di gedung besar, dalam kelompok
kecil di rumah-rumah, café, mall, restoran, gunung, hutan dll.
Gereja harus dimulai di rumah
dalam kehidupan pribadi kita, ini semua bukan tentang aktivitas keagamaan dalam
rumah tetapi bagian kehidupan kita. Kita menjadi manunggal dengan Roh Allah
dalam kehidupan kita. Membangun tingkat kesadaran akan Allah sebagai Tuhan dan
Raja atas hidup kita, dimana kita seharusnya menjalani kehidupan ini dalam
takut akan Tuhan.
Pewahyuan baru mengenai Church of two (CO2)
Pada tahun 2009, kami berdoa dan
Tuhan berbicara agar saya mulai menanam gereja yang terdiri dari dua orang.
Saya harus berterusterang, saya sempat bingung dan ragu. Saat saya mulai fokus
menanam gereja di rumah saja sudah menjadi kontroversi, sekarang apalagi yang
Tuhan kehendaki untuk saya kerjakan? Ada kecemasan tetapi saya memilih untuk
taat, akhirnya Tuhan membawa saya untuk menemui dua orang anggota keluarga saya
yang terkenal paling enggan “pergi ke gereja”. Lalu Tuhan juga mulai
mempertemukan saya dengan orang-orang yang saya kenal di dunia maya mulai
membuka diri dan mengajak saya bertemu untuk sharing Firman Tuhan bahkan
beberapa diantara mereka pun mulai mengikuti pendidikan Alkitab yang saya mulai
di dunia maya.
Minggu demi minggu kami bertemu,
sampai pada akhirnya satu persatu datang pada Tuhan secara pribadi secara
natural tanpa paksaan. Sungguh merupakan pekerjaan Roh Kudus yang mengubah hati
manusia.
Bila orang tanya sedang melakukan
apa, saya menyatakan saya melakukan one to one disicpleship (pemuridan per-satu
jiwa), sebab itulah istilah yang saya pernah dengar saat melayani di yayasan
misi. Lalu saat saya berbagi dengan John White (dari LK10), dan ia menyatakan
bahwa apa yang saya tengah kerjakan merupakan sebuah fenomena baru di dunia
penanaman gereja. Ternyata ada banyak orang dari berbagai belahan dunia yang
mendapatkan hal yang sama dan tengah mengerjakannya pula. Mereka menggunakan
istilah CO2 atau Church of Two (Gereja yang terdiri dari dua orang). Sebab ini
bukan hanya sekedar kelas pemuridan sederhana tetapi membagi hidup sebagai
gereja Tuhan.
Di sini John White menjabarkan
mengenai CO2 pada saya melalui email:
Gereja Tradisional besar (dimanapun bertemu dari puluhan sampai ribuan). Dan, ada
beberapa hal yang dapat dilakukan dalam bentuk – perayaan, pengajaran,
memberikan gambaran yang lebih besar, skala yang lebih besar bagi proyek missi,
dstnya. (Di dalam pergerakan simple church (gereja sederhana), hal-hal
ini dilaksanakan dalam bentuk pertemuan jejaring atau daerah.)
Simple church (gereja sederhana) kecil (biasanya di bawah
duapuluh). Ada banyak hal penting yang dapat kita capai dalam bentuk ini
– tingkat persekutuan dan keintiman yang signifikan, keimamatan orang percaya,
mendengarkan Tuhan dalam sebuah kelompok, menjangkau tetangga dan lingkungan,
dstnya.
CO2 (church of
two/gereja yang terdiri dari dua orang) lebih
kecil lagi. Ada hal-hal
penting yang hanya dapat dilakukan dalam bentuk ini dimana dua orang
terhubung selalu setiap hari - memiliki kedalaman dalam banyak hal – mengenali
dan dikenali secara mendalam, pemuridan secara mendalam, transformasi mendalam.
Sebuah hubungan yang digambarkan dalam Ibrani 3:13,” Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama
masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu
yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.” dan Pengkhotbah 4:9-12, “Berdua lebih baik dari pada seorang diri,
karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka
jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang
tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua,
mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? Dan
bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga
lembar tak mudah diputuskan.” Ini merupakan cara Yesus mengutus para
muridNya dua berdua.
Dan menurut John White, ini kemungkinan terbesar
bagian yang sempat hilang dalam pergerakan simple church (gereja sederhana).
Tetapi ini bukanlah akhir dari pergerakan ini.
Penanaman gereja seharusnya mulai saat ini tidak lagi
terkendala oleh segala kerumitan organisasi atau institusi, masalah dana,
pelatihan khusus dan lain sebagainya. Gereja yang hidup dalam Kristus secara
alamiah menghasilkan gereja-gereja baru.
Kelompok
Transformasi Kehidupan
Lain lagi pelajaran yang saya dapatkan dari Neil Cole dalam
bukunya Gereja Organik - dari pelayanan
AMG, Asosiasi Multiplikasi Gereja, yang memiliki visi “Mereproduksi
murid-murid, pemimpin, gereja dan gerakan yang sehat untuk memenuhi bumi dengan
Kerajaan Allah”.
Ia mengajarkan mengenai Kelompok Transformasi Kehidupan
(KTK) yang memiliki beberapa persamaan dengan CO2 tetapi juga ada perbedaannya,
yang dapat digunakan untuk saling melengkapi.
KTK, merupakan kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang yang
bertemu dan berkumpul setiap minggu yang saling menantang untuk menjalani kehidupan
yang autentik. Di antara rekannya mereka saling mempertanggungjawabkan
kehidupan dan cara bergaul mereka dengan Tuhan setiap minggu, yang melibatkan
pengakuan dosa satu dengan yang lain maupun membaca dan membahas Alkitab.
Kelompok kecil ini memiliki missi, dimana mereka secara aktif berdoa bagi
jiwa-jiwa, keluarga, rekan sekerja dan tetangga atau sahabat yang terhilang.
KTK merupakan elemen terkecil dari suatu gereja rumah (organik atau sederhana).
Beberapa pandangan mengenai pergerakan sampai “Yang
Sempurna” datang
Menurut
salah seorang rekan yang lain, Wolfgang
Fernandez (DAWN Ministries), bahwa sampai Tuhan Yesus datang kembali kita
akan menemukan baik gereja tradisional dan juga gereja rumah. Akan ada orang
yang lebih menyukai gereja dengan organisasi kuat, di lain pihak ada pula
gereja yang lebih suka menjadi organisme dan sederhana. Bagian yang terpenting
adalah semua makin bertumbuh semakin serupa dan segambar dengan Tuhan Yesus,
dan gereja Tuhan melakukan Amanat Agung yang telah diberikan oleh Kristus
sendiri. Dimana semua orang percaya mempersiapkan diri untuk menjadi
mempelaiNya.
Robert Fitts Sr (Outreach Fellowship International),
pun menyatakan hal yang senada. Kita harus bergerak dalam satu kesatuan tubuh
di dalam Tuhan Yesus. Pada akhirnya ini bukan tentang mereka dan kita, tetapi
tentang “kita semua”. Kita semua harus berfungsi sebagaimana yang Tuhan
kehendaki dan sesuai fungsi kita masing-masing.
John White (LK10), mengungkapkan “Setiap
orang Kristen adalah perintis gereja, setiap rumah adalah gereja, dan setiap
bangunan gereja adalah tempat pelatihan.
Neil Cole (AMG),”Saya yakin ini adalah
gerakan yang menular menghubungkan banyak orang yang melepaskan diri dari
gereja konvensional lama untuk mencari Kristus.” Biarlah gereja hidup secara
organik dalam tubuh manusia. Biarlah gereja dilahirkan di tempat di mana ia
paling dibutuhkan. Biarlah gereja berbuah lebat dan berlipat ganda dan memenuhi
bumi seperti kerinduan Yesus, sesuai harga yang Ia bayar.
Pastor Christopher K (Zoe Ministries),
menyatakan dalam melakukan segala hal kita semua harus fokus “hanya” pada Yesus
agar kita bisa mengatasi segala perbedaan yang ada. Semua itu bisa terjadi bila
kita fokus “hanya” pada Tuhan Yesus. Pewahyuan yang sempurna datang dari Dia
dan akan membawa kita dalam pengenalan yang semakin mendalam pada Bapa Surgawi
sebagai sumber dari segala sesuatu. Beliau menandaskan bahwa “gereja rumah”
bukanlah akhir dari perjalanan tetapi awal daripada perjalanan menuju gereja
dewasa sebagai mempelai Kristus yang sesuai dengan blue-print Kristus.
Gereja
merupakan milik Tuhan Yesus dan Ia tengah membangunnya. Gereja adalah
mempelaiNya. Ia membangun gerejaNya menjadi indah dan kokoh, Ia bukan Tuhan
yang ceroboh. Bilamana gereja yang kita lihat saat ini tidak sehat dan
berantakan, dapat dipastikan itu bukan karena Yesus gagal membangunnya tetapi
karena kita telah coba membantu dia membangun gerejaNya. Kita tidak menggunakan
blue-printNya tetapi menggunakan penafsiran, cara dan ide baik kita.
Tuhan
Yesus tengah membangun gerejaNya dan sudah seharusnya gereja Tuhan bertumbuh.
Gereja memiliki kemampuan untuk bertumbuh secara organis, gereja yang sehat
mengalami pertumbuhan rohani dan jiwa-jiwa baru masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Tuhan Yesus juga menyatakan bahwa pintu gerbang neraka tidak akan menang
melawan gerejaNya. Tidak seharusnya gereja Tuhan hanya berdiam diri ketakutan
dan bersembunyi di balik benteng pertahanan alias tembok gedung gereja. Saat
kita bersembunyi di balik kenyamanan tembok gereja, ada banyak jiwa yang tak
terhitung jumlahnya tetap dibelenggu oleh kuasa neraka.
Hanya ada
satu yang dapat mengalahkan kegelapan, yaitu terang. Gereja merupakan
perwujudan kasih dan kebenaran Kristus yang autentik dan nyata dalam dunia yang
gelap ini. Kita harus membawa terang dan mengusir pengaruh kegelapan. Kita tak
boleh hidup dalam ketakutan sebab ketika terang hadir otomatis gelap hilang.
Jauh lebih menyenangkan berfungsi sebagai terang di tengah kegelapan daripada
menjadi terang di tengah-tengah terang. Terang paling kecil akan dapat mengusir
kegelapan. Saat kita lahir baru, kita terlahir kembali untuk menjadi petarung
(laskar Kristus), kita terlahir untuk memukul mundur armada kegelapan dan
merebut jiwa-jiwa yang tersesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar