Kamis, 03 April 2008

ROH YANG BERLAWANAN

THE OPPOSITE SPIRIT / ROH YANG BERLAWANAN
(MEMAKNAI KEMBALI KONSEP PEPERANGAN ROHANI)

   Berapa banyak diantara saudara yang merasa kasihan pada Daniel? Karena Dia
mentaati Tuhan, Daniel malang dilempar ke dalam liang singa penuh singa. Tetapi
Firman Tuhan mengatakan tidak ada satupun yang mencelakakan  hidup Daniel. Dia
dilindungi karena kepatuhannya pada Allah. (Daniel 6:23).
   Pada waktu pencobaan-pencobaan datang, bila kita memberikan reaksi dengan
benar, Tuhan menciptakan sesuatu yang indah melalui pencobaan itu. Dan reaksi
yang benar itu berasal dari pribadi yang menurut pada roh yang benar.

BERTINDAK DI DALAM ROH YANG BERLAWANAN

   Dalam Lukas 9, suatu desa menolak Yesus dan murid-muridNya, dikisahkan
Yakobus dan Yohanes memberikan reaksi dalam kemarahan. Yesus menegur
mereka karena mereka memerangi penolakan dengan penolakan. Dia berkata
kepada mereka, “Tidakkah kalian tahu dari Roh macam apakah kalian itu berasal …”
(sedemikian sampai kalian itu memerangi penolakan dengan penolakan, red) (Lukas
9:55, KJV, TEV). Dalam pasal 10 nya, Yesus mengutus murid-muridNya dengan
perkataan berikut: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Pergilah,
sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.”
   Jadi, dalam konteks memenangkan dunia di atas, seakan-akan Dia berkata, “Aku
mengutus kamu keluar di dalam roh kelemahlembutan untuk menghadapi roh
penyerangan.” Bagaimana, apakah Anda sudah dapat melihat betapa kedua ide di
atas berbicara hal yang sama?” Yesus berkata, “Pergilah, (bertindaklah, bereaksilah,
red) tetapi di dalam roh yang benar, yaitu Roh Anak Domba diantara serigala-
serigala tersebut”.
   Seringkali kita menghadapi perselisihan-perselisihan, situasi-situasi yang gawat.
Adalah mudah bagi kita untuk mengenakan roh yang ada di dalam perselisihan itu,
dan mencoba menghadapi situasi itu dengan roh yang sama. Tetapi hasilnya kita
tidak akan beranjak kemana-mana, melainkan tetap tinggal di dalam perselisihan itu.
Karena Yesus menginginkan kita untuk bertindak di dalam Roh-Nya.
   Bertindak dalam roh yang berlawanan, itu tidaklah berarti bahwa kita harus menjadi
raksasa-raksasa rohani. Melainkan merupakan suatu pernyataan bahwa kita benar-
benar perlu untuk memiliki suatu tempat perlindungan di dalam Tuhan. Sehingga bila
serangan datang, seperti halnya Daniel, kita akan menampakkan roh yang benar.
Kita akan dilindungi dan akan menjadi yang menang.

MENYEDIAKAN TEMPAT BUAT YESUS

   Mengapa Tuhan membiarkan kita berjalan melalui ujian dan pencobaan? Berapa
banyak dari saudara pernah berdoa, “Tuhan saya ingin seperti Yesus?” Doa ini
merupakan suatu undangan untuk dicobai.
   Pencobaan memang menyakitkan. Tetapi melalui pencobaan seakan ruang hati
kita direnggangkan lebih luas buat Yesus. Dia penuhi kita, lalu kemudian Dia berkata,
“Bagus, renggangkan lebih lagi”, atau dengan kata lain: “Bagus, tambahkan
pencobaan lebih lagi”. Yang penting adalah – bila pencobaan-pencobaan datang kita
perlu menanggapinya dengan roh yang berkebalikan/berlawanan.
   Kita tidak dapat berperang dengan senjata di dalam alam roh. Kita tidak dapat
melawan kegelapan dengan kegelapan. Yang perlu adalah: kita harus hidup dalam
roh Anak Domba di tengah-tengah serigala.

MELAWAN KEGELAPAN DENGAN TERANG

   Sebagai contoh, perhatikanlah pada roh beradu pendapat. Tidaklah salah apabila
kita beradu pendapat dengan orang lain. Tetapi seringkali kita melakukan itu dalam
roh yang salah: “Akulah yang benar dan kamu salah”. Dalam situasi ini, pendebat
yang tebaiklah yang akan menang. Tetapi sebenarnya kedua-duanya telah terbunuh
secara rohani.
   Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kita tanggapi dengan roh yang
berlawanan.
   Ketidaksetiaan : Orang-orang menikam kita dari belakang, lalu? Tutup saja
perkaranya, anggap hal itu selesai. Dan sebagai balasnya, kita tetap berlaku setia.
   Keangkuhan : Daripada berlaku keras kepala dan sombong sebagai balasnya,
kita perlu merendahkan hati. Kerendahan hati selalu mempermalukan keangkuhan.
   Penipuan : Jika kita merasa seseorang ingin memanfaatkan kita, kita perlu
bertindak di dalam roh seorang hamba. Lain dari itu, Allah tidak akan melindungi kita,
karena kita sedang mencoba melindungi diri kita sendiri.
   Ketakutan : Roh Kristus adalah roh kasih dan percaya. Satu hal yang saya
temukan: orang yang aku takuti adalah orang yang tidak beroleh kasih dariku.
Cobalah mengingat-ingat seseorang, atau sekelompok orang yang engkau takuti.
Ketakutan itu sangat mungkin timbul karena engkau kurang kasih terhadap mereka.
   Penolakan : Oleh karena orang-orang menolak kita, maka kita juga menolak
mereka sebagai balasnya. Yang perlu dilakukan sesungguhnya adalah memberikan
balasan kasih dan penerimaan.
   Prasangka : Lawan dari ini adalah terima dia sepenuhnya, tanpa mengingat-ingat
prasangkanya atasmu.
   Berikut ini ada beberapa pekerjaan rumah: buatlah suatu daftar konflik-konflik
yang sedang engkau hadapi. Mungkin engkau punya cerita tentang suatu konflik
yang sama yang berulang-ulang kali engkau hadapi. Bertanyalah kepada Tuhan,
“Roh apakah sesungguhnya yang sedang bekerja dalam situasi ini? Bagaimana aku
harus bertindak untuk menanggapinya dalam roh yang berlawanan?”.
   Hidup kita seharusnya mengakibatkan orang datang kepada Allah. Tetapi bila
sebaliknya mengakibatkan orang menjauhi Allah, maka kita harus memeriksa diri:
bagaimana cara kita selama ini menangani konfrontasi/pecobaan.
   Sama sekali tidak ada gunanya mengutuki kegelapan yang terlihat di sekitar kita.
Sebaliknya, Yesus memanggil kita untuk menjadi terang bagi dunia – dengan kata
lain, menjadi seekor anak domba di tengah-tengah kawanan serigala.
   Peperangan rohani bukanlah sekedar menengking dan menghardik musuh.
Seringkali hal tersebut tidak efektif karena musuh tidak gentar hanya dengan teriakan
kita melainkan hidup dan roh kita yang berbeda dengan karakter dan roh musuh kita.
Gaya hidup berzinah tidak akan dapat menghalau roh perzinahan. Gereja yang korup
dan tidak jujur tidak akan dapat memenangkan bangsa yang korup. Orang Kristen
yang tidak penuh kasih tidak akan pernah merebut dunia yang penuh kebencian.
Semua itu karena roh yang sama. Benar-benar harus menjadi anak domba saat
berada di tengah-tengah serigala. Rubahlah kegelapan menjadi terang. Pada
dasarnya kegelapan tidak akan pergi hanya dengan kita menyuruhnya pergi.
   Sepertinya memang konsep peperangan rohani kita perlu dimaknai lagi atau
bahkan diredefinisi.


                                             - CORNELIUS WING -

Tidak ada komentar: