Kamis, 24 April 2008

PEMBAPAAN


FATHERHOOD
 
Pendahuluan
Ini adalah salah satu faktor yang angat serius dan penting dalam kehidupan kita. Statistik dari majalah TIME & US Newspaper menunjukkan bahwa :" Dad is Destiny"
38% anak di Western World hidup tapa ayah biologis (th 99 , th 1960 hanya 17,5%)
Lebih dari 50% anak menghabiskan separuh hidup mereka tanpa ayah.
Tanpa Bapa berhubungan erat dg mimpi buruk masyarakat seperti anak remaja yang membawa pistol, gadis remaja dengan bayi.
46% keluarga dgn anak yang dipimpin oleh seorang ibu saja hidup dibawah garis kemiskinan dibandingkan keluarga yang lengkap (ayah ibu) hanya 8%.
43% dari org yang ada dipenjara dinyatakan hidup dan bertumbuh dalam keluarga yang tanpa ayah.
Tanpa ayah dapat dipastikan sebagai penyebab untuk aktifitas kriminal dalam kehidupan anak muda.
Pakar sosiologi sekarang telah menghubungkan ketiadaan ayah dengan : drop out, jobless, kecanduan obat, bunuh diri, ataupun target dari pelecehan seksual.
Hanya 51% yang  hidup dalam keluarga yang lengkap.
Di Indonesia menurut Media Indonesia (Sabtu 13 Oktober 2001) mengutip Ginekolog dan Konsultan seks dr. Boyke Nugraha SpOG mengatakan: "sekitar 2,5 juta wanita Indonesia setiap tahun melakukan aborsi. Mayoritas pelaku; wanita remaja yang belum menikah."
Pentingnya memiliki Bapa
Kehormatan teringgi yang Tuhan taruh dalam kehidupan seorang pria adalah menjadi ayah. Karena Tuhan memilih titel, sebutan, panggilan untuk diriNya sebagai Bapa.
Kebapaan adalah pekerjaan yang terutama bagi para pria. Tidak ada yang lebih lengkap bagi seorang pria untuk mencapai kepenuhan kecuali menjadi ayah. Itu bukan berarti hanya memiliki anak jasmani.
Ayah adalah kunci untuk dosa dan juga kunci solusi dari dosa. Konsep kebapaan telah merupakan penyebab manusia jatuh dalam dosa dan juga konsep pembapaan yang akan menjadi penyelamatan manusia. Kuasa dari pembapaan telah menjadi bukti dalam konsep Tuhan yang tertulis dalam ALkitab.
Dosa adalah akibat dari manusia menyatakan independen dari Bapa mereka. Dosa adalah masalah tanpa ayah. Manusia  dalam dosa menderita ketiadaan ayah. Itulah masalah utama kita.
Tuhan sendiri melihat pembapaan sebagai jalan keluar bagi masalah dosa ini.
Maleaki 4:5,6
Kunci untuk keluarga, masyarakat, gereja, kota, bangsa adalah roh kebapaan.
 
Defenisi:
Kata bapa berasal dari bahasa Ibrani Abbah, ini sebenarnya adalah sebutan (title) dan arti dari kata ni adalah sumber atau pemelihara.
Untuk menjadi abbah saudara harus menghasilkan sesuatu dan memeliharanya.
Bahasa Yunani dari bapa adalah Pater yang berarti sumber dan pemelihara atau yang mendukung.
Kata bapa disebut juga sebagai fondasi dari semuanya.
 
Tanggungjawab Seorang Bapa.  Kej. 2:15
Prinsip yang dahsyat adalah Tuhan selalu menyelesaikan pekerjaanNya sebelum Dia memulainya. Yes 46:10,11
Waktu Tuhan menjadikan Adam, sebenarnya Tuhan telah selesai menjadikan semua umat manusia.
Hal yang pertama Tuhan lakukan adalah menempatkan Adam dalam Taman Eden (presence of moment or spot), punya arti tempat atau moment dimana hadirat Tuhan menyentuh bumi; itu artinya, apa yang manusia butuhkan pertama adalah hadirat Tuhan dan bukan perempuan atau laki-laki. Kemudian Tuhan memberikan tugas pertama kepada Adam untuk bekerja (menghasilkan/produktif) . Itu memberikan pengertian bahwa sebelum pria diberikan wanita dia harus bekerja dulu. Kemudian Tuhan meminta Adam untuk memelihara atau melindungi semua yang dipercayakan kepadanya. Setelah itu Tuhan menugaskan Adam untuk mengolah (cultivate) yang punya pengertian mengeluarkan yang terbaik dari dalamnya, menyebabkan berkembang. Kemudian Tuhan mempercayakan pada manusia FirmanNya.
Untuk hal-hal di atas inilah Tuhan mau seorang bapa bertanggungjawab. Setelah itu baru Tuhan berkata dalam ayat 18; Tidak baik manusia seorang diri. pengertian sendiri adalah all in one (semua dalam satu) makanya Tuhan membuat penolong yang sepadan supaya manusia menghasilkan yang sejenis, artinya berasal dari sumber yang sama. .
Sonship (Keputraan)
Yohanes 10:29,30; 8:
Menghasilkan yang sejenis inilah yang disebut putra (son). Arti dari putra bukanlah laki-laki tapi keturunan (offspring). Sama seperti Bapa demikian juga putra tidak pernah menunjuk pada gender tapi pada title (sebutan), lebih kepada fungsi dan bukan pada jabatan.  Sonship adalah identitas kita, yang berarti bahwa kita berasal dari sumber (Bapa) yanag kudus. Itulah dna kita. Saudara tidak berusaha untuk menjadi kudus, saya tidak berdoa untuk mejadi kudus, tidak bergumul untuk menjadi kudus, tidak memakai krah baju terbalik untuk menjadi kudus, tapi saya kudus karena sumber (Bapa) saya kudus.

Tidak ada komentar: