Rabu, 26 Maret 2008

BE PROPORTIONAL

ORANG YANG TEPAT PADA TEMPAT YANG TEPAT
DALAM WAKTU YANG TEPAT
(BE PROPORTIONAL)
 By Jonathan Pattiasina
Topik ini adalah sebuah topik yang sangat menantang karena inilah kunci untuk menjadi relevan dalam segala hal baik itu dalam kehidupan sosial, pekerjaan, ataupun dalam upaya membangun jembatan hubungan dengan apapun dalam dunia kerja kita.
 
Menjadi Relevan
Ini adalah suatu tantangan bagi kehidupan kekristenan. Menjadi garam dan terang adalah suatu kehidupan yang relevan dengan keadaan. Terang dan garam di manapun berada selalu menjadi jawaban. Sesuatu yang dinantikan sesuatu yang diharapkan sesuatu yang mempengaruhi bukan dipengaruhi.
Mat. 3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
Kata debu jerami dalam bahasa aslinya adalah gabah atau dalam bahasa Inggrisnya Chaff, defenisi dari chaff adalah everything beside the seed (apa saja selain bulir/bijinya). Artinya sebenarnya gabah atau jerami itu penting hanya sebatas jerami atau gabah itu melayani sampai munculnya benih. Ketika benih sudah muncul maka gabah atau jerami sudah tidak relevan lagi sehingga harus dibakar. Tidak relevan adalah dosa. Kita harus menjadi relevan dalam kehidupan kita. Bahkan lebih jauh lagi Tuhan mau kita menjadi proporsional dalam segala aspek kehidupan.
 
Menjadi orang Yang Tepat
Dari sinilah kita mulai segala sesuatu yang berhubungan relevansi dan menjadi proporsional.
Apa artinya menjadi orang yang tepat? Mari kita mulai dengan sebuah pernyataan ini: Saudara bukanlah kebetulan dan tempat di mana saudara berada bukanlah kebetulan pula. Saudara ada dalam dunia ini karena kehendak Tuhan dan Tuhan punya tujuan tertentu dalam menjadikan saudara. Artinya untuk menjadi orang yang tepat saudara harus menemukan kehendak tujuan Tuhan dalam kehidupan saudara serta berjalan dalam tujuan-tujuan Tuhan.
Itulah sebabnya orang yang tepat akan membangun kehidupannya diatas batukarang hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus. Dan bertumbuh dalam sikap mental yang sama seperti Yesus. Menjadi orang yang tepat adalah memiliki sikap hati, pikiran dan perasaan seperti yang terdapat di dalam Kristus. (Lihat pelajaran sikap yang benar) berarti menjadi orang yang tepat berhubungan dengan karakter kepribadian orang tersebut. Sebagai contoh taruhalah posisi saudara adalah posisi yang penting dalam sebuah perusahan, posisi saudara tidaklah akan bertahan seandainya saudara tidak menjadi orang yang tepat untuk posisi itu. Misalnya saudara bersikap salah, malas dan tidak bertanggung jawab dalam pekerjaan saudara. Hasilnya jelas saudara akan kehilangan posisi, respek dari orang lain bahkan mungkin saudara akan kehilangan pekerjaan saudara dan hidup tanpa penghasilan. Dalam posisi seperti itu kita sebaiknya menjadi orang yang tepat seperti posisi yang kita miliki.
 
Pada Tempat yang tepat
Tampat kita beradapun bukalah suatu kebetulan. Karena Tuhan punya maksud tertentu menempatkan kita pada ligkungan kita dengan tujuan supaya kita memberkati lingkungan kita serta kita dibentuk begiitu rupa oleh lingkungan kita sehingga kita menjadi begitu spesial dengan identitas yang unik. Jadi Tuhan menaruh kita pada lingkungan kita untuk memberkati serta membentuk kita dan sebaliknya.
Lihatlah bagaimana Yohanes Pembaptis melayani di padang gurun. Padang gurun menjadi tempat yang tepat buat Yohanes karena Tuhan menempatkannya di situ.
 
Markus 1:1-5  Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah.
Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",
demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
Lalu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.
 
Berada pada tempat yang tepat akan menentukan apakah kita akan berbuah pada apa yang kita kerjakan. Artinya tempat yang tepat mempengaruhi produktifitas kehidupan kita. Tempat yang tepat yang dimaksudkan di sini bukan hanya sebuah tempat (lokasi) tapi juga posisi kita di hadapan Tuhan. Kalau kita keluar dari kehendak Tuhan maka di manapun kita berada akan tetap berada pada tempat yang salah. (1 Samuel 27:1-12)
 
 
Pada Waktu yang tepat
Berada pada waktu yang tepat, kita secara terus menerus menangkap moment-moment yang tepat yang di bawa Tuhan dalam kehidupan kita sehingga dapat bertindak tepat. Dalam 1 Tawarikh 12:32 Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka.  
Mengetahui waktu sangat menentukan bagaimana reaksi kita pada apapun disekitar kita.
Jika saudara dapat mengambil suatu moment, menangkapnya, dan memeras keluar semua kehidupan yang tersedia di dalamnya maka sudah pasti moment tersebut adalah sesuatu yang ada di masa depan saudara dan bukan yang ada di masa lalu saudara. Apakah yang bakal terjadi kalau saudara mengetahui bahwa moment yang ada di depan saudara adalah moment yang mengubahkan kehidupanmu selamanya, moment yang penuh dengan potensi, moment yang penuh dengan segala kemungkinan baru? Bagaimana kalau saudara mengetahui bahwa ada sebuah moment ilahi, saat di mana Tuhan mau berjumpa dengan saudara dengan cara yang berbeda dan saudara akan berubah sama sekali? Di mana dalam moment itu keputusan yang saudara ambil menentukan momentum masa depan saudara? Bagaimana saudara akan memperlakukan moment tersebut? Bagaimana saudara mempersiapkan diri saudara untuk hal itu? Dapatkah saudara mengenalinya?
 
Moment tersedia sebanyak bintang dilangit dan pasir dilaut, moment apapun dalam banyaknya moment itu dapat menjadi moment ilahi saudara. Sekalipun sangat membosankan, tapi bisa jadi ada mujizat yang terbungkus dalam moment-moment tersebut
 
For everything there is a season, and a time for very purpose under heaven:
He hath made everything beautiful in its time: also he hath set eternity in their heart, yet so that man cannot find out the work that God hath done from the beginning even to the end.  King Salomon
 
Kehidupan tidak dapat dipisahkan dari musim kehidupan. Musim kehidupan inilah yang terbanyak membentuk kita. Mengetahui musim-musim yang terjadi dalam kehidupan kita memberikan kepada antisipasi, pengharapan, dan persiapan dalam memberikan respon.
Kegagalan banyak orang adalah mereka bereaksi salah dalam musim-musim perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka.
Mengetahui waktu yang tepat memberikan kepada kita pengertian untuk apa sedang kita hadapi, bagaimana harus bersikap, dan cara yang tepat untuk bagaimana harus bereaksi, dan cara yang tepat untuk bertindak.
Mengapa kita perlu ada dalam musim-musim yang tepat?
 
1.Menangkap musim yang tepat adalah suatu fase pertumbuhan kedewasaan yang sangat penting bagi kita. Dalam musim-musim inilah kita mengalami apa yang disebut perubahan untuk menerima kekekalan dalam hati kita. Kita harus tahu bahwa Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktu atau musimnya. Arttinya musim perubahan apapun yang kita alami itu adalah untuk pendewasaan kita dan selalu indah bagi kita.
2.Menangkap waktu yang tepat akan memberikan kepada kita suatu kekuatan tersendiri untuk menghadapi keadaan sukar yang sedang kita hadapi.
3.Menangkap musim yang tepat adalah saat berbuah yang sangat tepat. Di sinilah kita mengerti bahwa ada dalam musim yang tepat adalah saat yang paling produktif dalam kehidupan kita.
 
Kalau memang menjadi proposional dan relevan itu sangat mempengaruhi porduktifitas kerja kita maka marilah menjadi orang yang tepat pada tempat yang tepat dan dalam waktu yang tepat pula.
 

Tidak ada komentar: