BE THE LIGHT
(JADILAH TERANG)
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman baik suku maupun
budaya, saat ini masih ada 200 suku terabaikan yang belum mengenal Kristus
ditambah pula “suku-suku” baru yang terlahir di perkotaan (kaum sub kultur). Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi juga memberi dampak besar dalam masyarakat kita.
Ini semua menjadi tantangan tersendiri bagi kita sebagai orang percaya. Dalam
dunia yang semakin egois, hedonis dan kompromis; diperlukan orang-orang yang
berdiri teguh dalam kebenaran (stand true). Di tengah kegelapan zaman,
diperlukan “terang” ...... dan kita dipanggil untuk menjadi terang Kristus di
muka bumi ini.
Dalam album TERANG (Christmas Album) dari Glen Fredly, ada sebuah lagu
berjudul Terang yang mengingatkan kita untuk jadi terang Tuhan,
sekelumit lirik
lagu tersebut adalah sebagai berikut:
Jadilah terang jangan di tempat yang terang
Jadilah Terang di tempat yang gelap
Jadilah jawaban jangan hanya kau diam
Jadilah jawaban di luar rumahmu
Jadilah garam jangan di tengah lautan
Jadilah harapan jangan hanya berharap
Jadilah jawaban jangan hanya ucapan
Jadilah jawaban jangan tambahkan beban
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Matius
5:16).
Ayat yang mungkin sering dibaca
atau kita sering mendengarkannya dalam khotbah. Ada orang-orang yang
menyatakan,”Oh..saya tahu ayat itu, pendeta saya sering mengkhotbahkan hal
itu….atau…Ah saya masih ingat itu ayat hafalan saat saya Sekolah Minggu dulu..”
Pernah mendengarkan atau
menghafal ayat tersebut saja tidaklah cukup. Sebab Tuhan mencari orang-orang
yang mau menjadi pelaku Firman Tuhan. Sama saat saya meminta putra saya,
Philip, untuk membereskan tempat tidurnya,”Philip, coba bereskan tempat
tidurmu.” Harapan saya adalah saat dia mendengar perintah saya maka ia segera
membereskan tempat tidurnya. Saya tidak akan terkesan bila ia datang dan
berkata,”Papa…saya hafal perintah Papa..”Philip, coba bereskan tempat tidurmu”….sudah
saya renungkan kebenaran yang Papa katakan dimana saja dan kapan saja bahkan
saya sudah studi dalam bahasa Yunani-nya pengertiannya jauh lebih dalam lagi
dan menjadi berkat yang luarbiasa…memberikan pencerahan baru…” (Bukan berarti
menghafalkan ayat Firman Tuhan atau mendalami pelajaran Alkitab itu salah).
Tetapi yang saya inginkan sederhana saja……JUST DO IT (LAKUKAN). Tuhan berfirman
bahwa IA lebih menyukai “Ketaatan” daripada korban persembahan. Tuhan tidak
bisa disogok dengan harta atau ketaatan mengikuti pertemuan ibadah, sebab IA
Yang memiliki segala sesuatu termasuk nyawa kita. (Hosea 6:6)
Sudahkah kita menjadi pelaku
firman Tuhan…menjadi murid Kristus yang hari lepas hari bertumbuh… hingga
pribadi Kristus makin tampak jelas melalui kehidupan kita? Dunia tidak terkesan
mendengar celoteh dan kesaksian kita bila gaya hidup kita berlawanan dengan
pengajaran atau kesaksian yang kita sampaikan. Apa yang kita sembah dalam hati
atau “tuhan” dalam hati kita akan tampak melalui aksi atau tindakan kita setiap
hari. Bila kita mengatakan Tuhan itu penuh kasih tetapi tindakan kita setiap
hari tidak pernah menunjukkan empati atau belas kasihan terhadap sesama, siapa
yang mau percaya pada Tuhan Yesus? Siapapun yang sungguh-sungguh terkoneksi
dengan Tuhan Yesus maka ia akan menjadi pribadi yang full of compassion atau
penuh belas kasihan.
Seseorang yang beriman pada Tuhan
Yesus akan melakukan segala perintahNYA. MENGAPA? Seseorang tidak otomatis
selamat karena dia beragama Kristen atau asal rajin ke gereja dan membayar
perpuluhan. Syarat seseorang menjadi pengikut Kristus adalah,”Setiap orang yang mau mengikut AKU, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut AKU.”(Lukas
9:23). Lebih jauh bila kita membaca kitab Yakobus 2:14-26 dalam perikopnya
jelas dikatakan Iman Tanpa perbuatan
pada hakekatnya adalah mati. Iman tanpa ketaatan untuk melakukan
perintahNYA adalah percuma atau sia-sia. Seseorang menjadi “terang” dikala ia
mentaati dan melakukan apa yang ia imani.
Saudara-saudaraku tercinta mendengarkan
firman Tuhan, menghafalkannya dan mempelajarinya lebih dalam sangatlah baik
tetapi semuanya akan menjadi sia-sia bila kita tidak pernah mengaplikasikannya
dalam kehidupan kita sehari-hari. Saya seorang penggemar olahraga sepakbola
dari sejak saya SD sampai masa kuliah. Saat kami hendak bertanding maka pelatih
akan memberikan instruksi strategi apa yang akan digunakan sebagai tim, juga
mengarahkan bagi setiap individu tugasnya di lapangan…setelah pengarahan maka
kita siap menuju lapangan dan bertanding. Akan tampak konyol sekali bila
sesudah semua pengarahan dan masuk stadion……dimana para suporter sudah
berteriak-teriak memberi semangat tetapi “tim tersebut” bukannya bertanding
malah semua duduk di bangku cadangan hingga akhirnya kalah WO karena enggan
bertanding. Karena setelah melihat arena pertandingan “anggota tim” mulai
dikuasai kegentaran, pikiran negatif, takut cedera dan kalah. Anda mengerti
maksud saya? Kita pergi ke gereja atau persekutuan, mendengarkan firman Tuhan,
menghafalkannya bahkan belajar Alkitab secara mandiri atau mengikuti
sekolah…..tetapi “hanya sampai disitu”…..kita hanya senang mendapatkan
instruksi dan mendengarkan kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi TETAPI
kita enggan melakukannya karena takut ada resikonya. Kalau kita melayani orang
miskin nanti kita direpotkan oleh mereka dengan permintaan bantuan terus, kalau
melayani mantan napi..iya kalau sungguh-sungguh bertobat kalau nanti murtad lagi jangan-jangan seisi rumah dicuri, kalau melayani
pelacur…jangan-jangan laki gua digodain..repot…dstnya..dstnya. Akhirnya kita
batal melayani dan beralasan “bukan panggilan saya”. Banyak orang Kristen yang
“playing safe”, mau menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat agar masuk
surga dan dalam kehidupannya diberkati secara materi…”that’s it”….bila Tuhan
memerintahkan sesuatu dalam firmanNYA yang mengusik “comfort zone/zona nyaman”
selalu saja ada dalihnya. Bila kita
membaca Yesaya 61:1-3 dan Kisah Para rasul 1:8, bila Roh Tuhan turun atas kita
maka ada perintah dari Tuhan pada kita untuk melaksanakan tugas dariNya sebagai
saksi dan kita mendapatkan suatu otoritas dari Tuhan untuk melaksanakannya.
Ingat selalu bahwa bukan setiap orang yang berseru atau mengaku Tuhan Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamatnya akan otomatis selamat...Anda dapat membacanya
dalam Matius 7:21-23…Bukan setiap orang
yang berseru Tuhan..Tuhan..akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga…melainkan dia
yang melakukan kehendak BapaKu yang di
sorga. Barangsiapa mengaku Yesus
sebagai Tuhan atas hidupnya maka ia harus atau wajib hidup seturut dengan Tuhan
sebagai teladannya. (1 Yohanes 2:3-6) Bila terjadi sebuah kebakaran besar lalu
petugas pemadam kebakaran menunjukkan jalan keluar bagi kita maka yang perlu
kita lakukan adalah segera keluar dari tempat itu dengan mengikuti dia.
Esensi kekristenan adalah
mengasihi Tuhan dan sesama (Matius 22:37-40). Menjadi “terang” bukan sekedar
terkoneksi dengan Tuhan tetapi juga menerapkan setiap perintahNYA dalam
kehidupan kita sehingga orang dapat melihat pribadi Tuhan yang kita sembah melalui
cara atau gaya hidup kita. Kasih Tuhan itu sangat “gila”….IA menyatakan kasih
dengan cara yang sangat “ekstrim”….Yohanes 3:16 berkata,”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga IA telah mengaruniakan AnakNya
yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepadaNYA tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Sebagai seorang ayah, saya mempunyai dua orang putra yang sangat saya kasihi,
Philip dan George…meski saya memiliki dua orang anak….saya tidak akan pernah
mau untuk mengorbankan salah satunya untuk menebus seorang atau sekumpulan
penjahat yang tidak layak diampuni. Itulah Tuhan IA mengorbankan putraNYA untuk
menebus dosa manusia berdosa..yang sebenarnya sama sekali tidak layak menerimanya. Siapakah saya dan Anda sampai
IA mau menyelamatkan kita bahkan dengan mengorbankan AnakNYa….bahkan IA sudah
membuka jalan penebusan di saat “kita masih melakukan dosa”….siapakah kita
hingga dilayakkan..sungguh suatu anugerah….sebab kita sebenarnya sama sekali
tidak layak.
BAPA memberikan Yesus untuk tebus
kita….apakah yang sudah kita berikan padaNYA? IA hanya meminta kita untuk taat
padaNYA…..jadilah TERANG……di muka bumi…di rumah.. di kantor…di mall…di cafĂ©….di
kampus… di sekolah..di mana pun…LET IT SHINE….LET IT SHINE….tinggalkan zona
nyamanmu…dan taati perintah Tuhan untuk pergi dan jadikanlah SEMUA BANGSA murid
Tuhan. Jadilah teladan Tuhan dimana
pun kita berada. Tuhan ibarat matahari dan kita bulan yang merefleksikan
cahayaNya pada dunia yang gelap saat ini, sampai Tuhan, Sang TERANG, itu kembali
ke dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar