Rabu, 24 April 2013

15 Pandangan hakekat gereja


15 PANDANGAN HAKEKAT GEREJA
1.Gereja adalah gaya hidup,bukan seri pertemuan agamawi.
Kita harus memperlihatkan suatu kehidupan sehari-hari sebagai perpanjangan keluarga rohani yang sekaligus merupakan jawaban yang nyata terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi lingkungan sekitarnya. Mereka disebut “Jalan” (Kis 9:2).
2.Waktu Untuk Merubah Sistem
Pada abad ke 4 gereja ortodoks mengadopsi sistem keagamaan yang mirip Perjanjian Lama dan mjuga sistem pola penyembahan di dalam sinagoge, lengkap dengan imam(pendeta), altar (mimbar), kuil Kristen(Katedral/gedung gereja) , asap kemenyan dan suatu pola penyembahan ala sinagoga orang Yahudi.Sampai saat ini belum ada suatu denominasi pun yang benar-benar merubah struktur tersebut.
3.Reformasi Ke Tiga
Marthin Luther memulai reformasi teologia(Keselamatan melalui iman dan kasih karunia); gerakan Moravians pada abad 18 membawa pemulihan keintiman dengan Tuhan yang merupakan reformasi ke dua. Saat ini Tuhan sedang mencetuskan reformasi ke tiga, yaitu reformasi struktur.
4.Dari Bangunan Bait Allah Ke Gereja Di Lingkungan Keluarga
Kisah 7:48-50. Gereja adalah kumpulan umat Allah. Jadi baik dulu maupun sekarang gereja selalu ada di rumah-rumah sebagaimana orang-orang juga berada di rumah biasa, ada kebersamaan untuk saling melayani dengan penuh kasih,penerimaan dan pengampunan.
5.Gereja Harus Menjadi Kecil Untuk Bertumbuh Menjadi Besar
-Gereja Perjanjian Baru merupakan kumpulan dari gereja-gereja di rumah dan tidak bertumbuh ke atas menjadi jemaat bergedung besar, tetapi bertumbuh atau bermultiplikasi ke “samaping”, jemaat gereja rumah tersebut bereproduksi atau memecah setelah anggotanya berjumlah 15-20 orang agar bisa tetap terbina komunikasi secara ideal. Jika memungkinkan mereka berkumpul melakukan ibadah raya.
6.Tidak Ada Gereja Yang Hanya Dipimpin Oleh Seorang Gembala Saja
Sebuah gereja lokal atau rumah dibapai oleh seorang penatua, orang lokal yang penuh hikmat dan dibantu oleh anggota-anggota yang memiliki jawatan(Ef 2:20,4:11,12). Peran gembala itu penting namun harus diperansertakan ke 4 jawatan lainnya.
7.Potongan yang benar – dipersatukan dengan cara yang salah
Mengapa kita mengalami kesulitan di dalam menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat? Karena rasa takut, tradisi, kecemburuan agamawi dan mental. Hingga terutama jawatan rasul dan nabi dikebiri.
8.Allah Tidak Meletakkan Gereja Pada Tangan Pemimpin Profesional Yang Birokrasi
Didalam gereja Perjanjian Baru, gereja tidak pernah dipimpin oleh “Seorang” suci profesional. Profesionalisme dalam gereja dimulai sejak masa Konstantin, yang membagi gereja menjadi golongan awam dan profesional atau klerus. Tanpa sadar bahwa gereja menjadi tawanan birokrasi dan roh kontrol Babel,. Saat ini Tuhan memulihkan gerejaNya untuk dipimpin oleh orang biasa.
9.Dari Kekristenan Yang Terorganisir Menjadi Kekristenan Yang Organisme
Tubuh Kristus adalah bentuk suatu organisme dan bukan organisasi. Gereja Rumah dalam tingkat lokal terdiri dari banyak keluarga rohani(organik) berhubungan satu dengan yang lain sebagai suatu jaringan dan berfungsi sesuai bagiannya. Kita harus merubah sistem menjadi minimum organisasi dan maksimum organisme.
10. Dari “Menyembah Penyembahan” Menjadi “Menyembah Allah”
Bentuk Penyembahan pada Allah saat ini telah diformalkan dan menjadi tradisi yang kalau melibatkan profesionalisme dalam bidang tarik suara dan musik gerejawi. Tuhan sendiri menekankan menyembah dalam roh dan kebenaran(Yoh 4:21-24,Ibr 10:19-20).
11.Beralih Dari Membawa Orang Ke Gereja Dan Mulai Membawa Gereja Pada Orang-Orang
Kita harus menjadi terang dan garam (Mat 28:19-20,Mrk 16:15-18)
12.Menemukan Kembali Arti “ Perjamuan Tuhan”
Tidak hanya sekedar perjamuan kudus, tetapi ada persekutuan dengan acara makan yang sesungguhnya.
13.Dari Berbagai Denominasi Pada Perayaan Sekota
Yesus tidak pernah membagi-bagi gerejanya dalam kelompok denominasi.Kita harus kembali ke Alkitab pada model gereja sekota.
14.Mengembangkan Roh Tahan Uji Terhadap Aniaya
Mat 5:10-12, penganiayaan ini bisa dalam beragam bentuk, baik aniaya dari agama lain, dosa, penyembahan berhala, materialisme, kecemburuan, roh-roh jahat, etika, seks,uang dan kuasa. Terutama ajaran penyembahan terhadap diri sendiri. Hati-hati bahaya teologia kemakmuran.
15.Gereja Perlu kembali Pulang Ke Rumah
Orang serumah adalah saksi dalam kehidupan kita.Dimana segala yang dia lakukan dan katakan secara langsung diperhadapkan dengan ujian rohani kenyataan, di mana kemunafikan akan secara efektif dihilangkan dan kemurnian akan bertumbuh. Tuhan menghendaki pemulihan dalam setiap “rumah”(KK).
* Disadur dari buku HOUSES THAT CHANGES THE WORLD karya Wolfgang Simson

Tidak ada komentar: