Jumat, 11 Januari 2008

PENGINJILAN MERUPAKAN GAYA HIDUP

PENGINJILAN MERUPAKAN GAYA HIDUP, LAHIR BARU AWAL DARI MENJADI MURID
Mat 28:19-20, “ Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajrlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Amanat agung bukanlah sekedar perintah untuk mendapatkan jiwa sebanyak-banyaknya dan menjadikan mereka anggota gereja atau orang “Kristen”. Melalui acara-acara penginjilan kontemporer contohnya seperti KKR (tidak salah kita menggunakan metode tsb, tetapi itu bukan satu-satunya cara), dan lalu membuat "petobat baru” itu nyaman di dalam gereja/komunitas. Seseorang yang telah percaya adalah seorang murid,ia harus belajar untuk terus bertumbuh baik secara pribadi maupun kolektif/bersama dengan bagian komunitas yang lain . Seorang yang telah lahir baru harus tertanam dalam komunitas yang sehat dan kuat di dalam pengajaran yang alkitabiah. Mereka dimuridkan oleh para penatua untuk mengerjakan apa yang Yesus kerjakan.
TELADAN HIDUP
Pemimpin memberi teladan di dalam menginjili/menjadi saksi melalui gaya hidup
Pola penginjilan Yesus adalah menjadi terang dan garam (Mat 5:13-16, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga” ), Ia melakukan sesuatu yang dapat dilihat orang (terang) dan apa yang Ia kerjakan membuat orang disekitarnya dapat merasakan kebaikan Tuhan (garam). Yesus memiliki lifestyle “penginjilan”, begitu juga jemaat mula-mula (Kis 11:26b, “ Di Anthiokialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen”) disebut Kristen karena gaya hidup mereka yang berbeda.Menurut catatan sejarah jemaat di Antiokhia menyokong/membantu 10.000 orang miskin yang hidup di dalam kota tsb. Bila kita mau menjangkau jiwa maka kita harus memperhatikan orang yang hendak kita jangkau secara holistik.Hal-hal yang praktis yang perlu diperhatikan seperti : makanan,keluarga, pakaian (Kis 9:36,39),keuangan, pekerjaan,rumah,hubungan,moralitas,keadaan sosial,dst. TIGA hal yang dijaga benar-benar di dalam gereja mula-mula adalah ETIKA KRISTEN (HIDUP SESUAI STANDAR KRISTUS), HARTA MILIK(MILIK DAN PINJAMAN TUHAN) dan REKONSILIASI DALAM PERSAUDARAAN (TIDAK ADA LAGI PERBEDAAN BUDAK,ORANG YAHUDI ATAU YUNANI).
PEMURIDAN DAN IMPARTASI
Sangat penting para penatua memperlengkapi setiap murid Kristus dalam pelatihan/pengajaran dan mengutus mereka kembali. Bawa setiap anggota komunitas bertumbuh menuju kedewasaan dan pengertian yang lebih dalam perihal kepemimpinan, fungsi dari tiap karunia, jawatan, talenta, harta, dll. Dan proses pendewasaan ini akan menjadi lebih mudah bila kita melakukan “ibadah saling”, hingga tiap karunia dan talenta dari tiap bagian dari komunitas dapat diasah. Allah mengharapkan kita semua untuk berperan serta secara efektif dan sungguh-sungguh melakukan Amanat AgungNya di tempat mereka tinggal/bekerja/di manapun kita berada atau bahkan pergi kepada bangsa-bangsa lain untuk menanam gereja baru(mungkin sambil bisnis/bekerja di sana….ingat gereja PB,tidak mengandalkan uang gaji dari komunitas yang mengutus). Bilamana ada dari komunitas kita yang memiliki kecenderungan jawatan sebagai rasul/penanam gereja, kita dapat mengutusnya, entah untuk pergi ke tengah suku terabaikan atau kota lain atau negara lain, ia dapat mencari/membuka kesempatan kerja di sana, merintis gereja PB dan memuridkan bangsa-bangsa secara holistik. Di dalam gereja yang sehat(menunjukkan kualitas) akan ada senantiasa murid-murid baru yang akan menjadi dewasa dan menjadi bagian dari pergerakan Allah, yang siap dipanggil dan diutus untuk menanam gereja berikutnya.
3. KESADARAN UNTUK TERUS BERTUMBUH
Para Murid perlu :
1.Mengenal jati diri mereka di dalam Kristus.
2.Mengerti isi hati Allah bagi tiap jiwa terhilang.
3.Training, mentoring dan fathering
4.Kesadaran bahwa komunitas yang sehat melahirkan orang-orang yang militan dan berjuang dalam pergerakan.
5. Para murid melahirkan komunitas-komunitas baru.

Tidak ada komentar: