Gereja merupakan organisme yang hidup dan bukan sekedar organisasi buatan tangan manusia. Gereja harus di mulai di rumah tangga kita masing-masing dan bukan sekedar aktivitas religius belaka namun bagian kehidupan sehari-hari. Gereja harus jadi terang dan garam di luar dinding gedung gereja. Sebab gereja adalah kita
Jumat, 02 Mei 2008
SIAPA KITA DI DALAM KRISTUS
GAMBAR DIRI
(SIAPA KITA DI DALAM TUHAN)
Menemukan gambar diri kita adalah suatu awal kemerdekaan untuk menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan kita jadi.
Alkitab berkata bahwa setiap kita di jadikan menurut GAMBAR DAN RUPA ALLAH
(Kej 1:26).
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Pernyataan tersebut memberikan kepada kita bahwa gambar original kita adalah Allah. Artinya untuk mendapatkan gambar diri kita yang sesungguhnya kita harus kembali kepada Allah.
Maz 8:5-7
8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
8:7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:
Gambar manusia pada dasarnya adalah hampir sama seperti Allah, dimahkotai kemuliaan dan hormat serta penuh kuasa.
Dosa telah menghancurkan gambar Tuhan dalam kehidupan kita.
Bagaimana kita kembali pada gambar Tuhan dalam diri kita?
1. Kembali pada Tuhan lewat anakNya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus. Ini adalah langkah awal; pertobatan dari segala dosa yang telah menghancurkan gambar Tuhan dalam hidup kita.
2. Tinggal dalam proses perubahan yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan kita sampai kita menjadi seperti Kristus.
3. Hidup dituntun oleh Roh Kudus yang akan membawa kita pada seluruh kebenaran yang memerdekakan kita.
4. Mengijinkan perjumpaan ilahi memjadi bahagian kehidupanmu sehari-hari ketiga perjumpaan itu adalah: Perjumpaan dengan kasih, kuasa dan kebenaran.
5. Bertekunlah sampai yang sempurna itu datang.
Mari kita melihat teladan menemukan gambar diri dari Yesus.
Ujian pertama yang Yesus alami setelah Dia menemukan jati dirinya dalam
Matius 3:16-17
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Jati diri Yesus adalah ANAK ALLAH.
Bapa : sumber (source)
Anak : berasal dari sumber
Anak : Originated from the source - memuat semua persamaan dengan bapa
Anak : same quality - Anak punya kualitas yang sama dengan bapa
“Barangsiapa melihat Aku dia telah melihat Bapa” Yohanes 14:9-10
Yesus menang dalam ujian jati diri dari iblis yang selalu menggunakan kata ;” Jikalau Engkau Anak Allah,…….(berupaya meragukan jati diri Yesus)
Yesus menang atas. pencobaan tersebut dalam menemukan dan mempertahankan jati diriNya justru menjadi dasar dari pelayananNya yang penuh dengan kuasa dan wibawa
Menemukan jati diri merupakan fondasi yang kokoh untuk sebuah pelayanan yang memberikan dampak yang bertahan lama.
Di akhir pelayananNya Yesus tetap menunjukkan bahwa Dia tetap konsiten dengan jati diriNya.
Yohanes 13:3-5
Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Yesus tahu jati diriNya makanya dengan mudah Dia melayani murid-muridNya
Yesus memberikan kepada kita prinsip jati diri yang kuat:
1. Menemukan jati diri akan membuat kita mengetahui originalitas kita (dari mana kita berasal)
2. Menemukan jati diri akan membuat kita mengetahui potensi-potensi yang Tuhan telah berikan kepada kita.
3. Menemukan jati diri akan membuat kita mengerti tujuan hidup kita.
Temukanlah jati dirimu dan kemudian bergeraklah bersama Tuhan maka saudara akan menemukan tujuan hidup saudara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar